Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriminalisasi Haris Azhar, Rentetan Kriminalisasi terhadap Para Aktivis

Kompas.com - 09/08/2016, 17:36 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jendral Konsorsium Pembaruan Agraria Iwan Nurdin menilai laporan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan TNI kepada Bareskrim Polri terhadap Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar, adalah pengekangan hak bersuara.

Haris dilaporkan atas "curhat" bandar narkoba Freddy Budiman, yang telah dieksekusi mati, terkait adanya keterlibatan penegak hukum dalam peredaran narkoba yang dilakukan Freddy.

"Peristiwa tersebut menjadi indikasi bahwa pemerintah masih meneruskan praktek-praktek kriminalisasi terhadap perjuangan rakyat," kata Iwan di Kantor Konsorsium Pembaruan Agraria, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Iwan mengatakan kriminalisasi yang dialami Haris mengingatkan pada rangkaian kejadian serupa di sektor agraria. Hingga saat ini, lanjut Iwan, kriminalisasi di sektor agraria marak terjadi dan terus meningkat.

"Sepanjang tahun telah banyak para pejuang agraria, petani dan aktivis yang menjadi korban kriminalisas," ucap Iwan.

Menurut Iwan, kriminalisasi yang dilakukan aparat penegak hukum merupakan tindakan balasan terhadap aktivis. Ia menuturkan, suara aktivis disikapi secara berlebihan oleh aparat penegak hukum.

"Di sektor agraria terdapat banyak sekali rakyat yang dikriminaiisasi karena mempertahankan lahan garapannya," ujar Iwan.

Iwan mencontohkan, Eva Bande asal Sulawesi Tengah yang ditangkap akibat berkonflik dengan perusahaan swasta. Eva dituduh memprovokasi warga untuk merusak fasilitas milik Perusahaan.

Walau akhirnya dibebaskan, Iwan mengatakan perampasan lahan masih terus berlangsung hingga kini. Selain Eva, ada pula Sunarji dari Sambirejo, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Sunarji ditangkap akibat menolak memberikan lahan kepada PTPN IX yang ingin memperluas lahan perkebunan. Sunarji dituduh menghasut warga untuk merusak fasilitas milik PTPN IX.

Kompas TV Siapa Aparat yang Terlibat Bisnis Narkoba Freddy?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com