Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Beri Tanda Khusus Jemaah Haji yang Miliki Penyakit Berisiko Tinggi

Kompas.com - 09/08/2016, 08:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, lebih dari 51 persen jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci berusia lanjut.

Untuk itu, guna mempermudah perawatan apabila mereka jatuh sakit selama menjalankan ibadah, Kemenkes telah memberikan tanda khusus kepada mereka.

Tanda itu, kata Nila, terletak pada gelang yang digunakan oleh masing-masing jemaah. Ada perbedaan warna pada gelang yang digunakan yang menjadi indikasi awal jenis penyakit yang mereka idap.

"Kami beri tanda-tanda dengan gelang, merah, kuning, hijau. Jadi yang merah ini punya penyakit resiko yang tinggi," kata Nila saat menggelar konferensi pers usai melepas kloter pertama calon jemaah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016).

Ia menambahkan, untuk memastikan kondisi kesehatan jamaah terjaga, Kemenkes telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memastikan jika suplai makanan yang diterima jemaah cukup.

Tak hanya dari sisi jumlah, melainkan juga bersih serta tepat kajian gizinya.

"Kami meminta betul dari jemaah untuk tidak membeli makanan dari luar yang berlebihan," ujarnya.

Selain itu, ia mengingatkan, bahwa kondisi cuaca di Tanah Suci cukup panas. Untuk itu, ia meminta, agar para jamaah mengkonsumsi air yang cukup, terutama ketika berada di Padang Arafah saat melaksanakan wukuf.

"Kami takutkan sekali kejadian heat stroke karena cuaca yang sangat panas sekali di sana," kata dia.

(Baca juga: Cuaca Lebih Panas, Menag Minta Jemaah Haji Jaga Kesehatan)

Nila memastikan, jika Kemenkes telah menerjunkan tenaga medis serta balai pengobatan yang cukup.

Jika ada jamaah yang mengalami sakit yang cukup berat, Kemenkes memastikan jika telah bekerja sama dengan rumah sakit yang ada di Arab Saudi.

(Baca juga: Cegah Penyebaran Virus MERS, Menkes Ingatkan Jemaah Haji Hindari Unta)

Kompas TV Gelang Haji Tahun Ini Dilengkapi Pengunci
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com