BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden RI Teten Masduki mengatakan sudah saatnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mengekspor pemikiran Islamnya ke dunia Islam internasional.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan paparan hasil survei nasional terkait intoleransi dan radikalisme di Indonesia yang berlangsung di Rancamaya, Bogor, Senin (1/8/2016).
Menurut dia, saat ini Indonesia menjadi kutub baru dalam dunia Islam internasional karena kemampuan umat muslimnya yang dapat hidup berdampingan dengan umat agama selainnya.
Teten menilai hal tersebut tak lepas dari peranan dua organisasi besar umat muslim di Indonesia, yakni NU dan Muhammadiyah, dalam menyokong spirit toleransi.
(Baca: 30 Pastor dari 27 Negara Belajar Islam di UIN Surabaya)
"Dari semua forum internasional, Indonesia dianggap memiliki kultur Islam moderat. Oleh karena itu, ini tantangan bagi NU dan Muhammadiyah untuk mengekspor kajian islamnya kepada dunia," kata Teten.
Dia pun menyatakan selama ini dunia Islam internasional cenderung memperkaya pandangan keislamannya dari Timur Tengah. Namun, Timur Tengah kini tiadk lagi kondusif karena gejolak peperangan yang ada di wilayah itu.
"Jadi sudah saatnya Islam Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah menunjukkan pemikiran Islam moderatnya, kemoderatan Islam Indonesia ini sudah diakui di berbagai forum internasional," lanjut Teten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.