Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Anggapan Dicopot karena Akan Maju Pilpres 2019, Ini Jawaban Anies Baswedan

Kompas.com - 28/07/2016, 18:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencopotan Anies Baswedan dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan hingga saat ini masih menimbulkan sejumlah pertanyaan di kalangan masyarakat.

Kinerja Anies Baswedan dinilai tidak memperlihatkan hasil yang buruk. Karena itu, ada dugaan bahwa pencopotan Anies terkait persaingan politik jelang Pemilihan Presiden 2019.

Pertanyaan itu juga mencuat setelah sahabat Anies, Ipong Witono, tiba-tiba berucap, "Sampai jumpa di 2019," setelah Anies diumumkan terkena reshuffle kemarin, Rabu (27/7/2016).

Ucapan yang entah serius atau bercanda itu terekam oleh wartawan kemudian menjadi berita dan masif menjadi viral di media sosial.

Benarkah Anies Baswedan ingin maju dalam Pemilihan Presiden pada 2019 mendatang?

Kompas.com yang menemui Anies di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2016), bertanya hal yang sama. Lantas apa jawaban Anies?

"Saya tegas sama sekali enggak ada (rencana maju capres). Saya ngomong apa adanya kok dan itu bisa dinilai," ujar Anies.

Dia juga membantah jika ada kabar bahwa dirinya telah melaksanakan konsolidasi terkait Pilpres 2019.

"Kalau mau konsolidasi itu syaratnya harus ada yang dikonsolidasikan. Apa yang mau saya konsolidasikan? Wong saya ini di kantor, kerjanya sama eselon," ujar dia.

Spekulasi

Anies mengatakan, apa yang ia kerjakan selama jadi menteri adalah kerja-kerja untuk mengembangkan dunia pendidikan Tanah Air.

Ia menyebut beberapa contoh, antara lain menggembar-gemborkan imbauan mengantar anak sekolah saat masuk ke tahun ajaran baru, perubahan kurikulum sekolah kejuruan, mendistribusikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan sebagainya.

(Baca juga: Dicopot sebagai Mendikbud, Ini Harapan Anies Baswedan kepada Muhadjir Effendy)

Namun, ia mengerti bahwa tidak semua orang melihat kerja dirinya merupakan kerja untuk dunia pendidikan.

"Kalau kami imbau orangtua mengantar anaknya sekolah, itu frame pendidikan supaya orangtua bisa interaksi dengan guru. Tetapi, kalau dilihat frame-nya politik, jutaan orang jadi bergerak sehingga berbahaya, ya gimana dong? Kalau saya maksudnya obyektif, demi dunia pendidikan," ujar Anies.

"Jadi, menurut saya, (wacana maju capres) lebih kepada ada spekulasi-spekulasi orang-orang dalam membaca situasi ini dan spekulasi itu tergantung frame yang dia miliki," kata dia.

(Baca juga: Akhiri Jabatan Mendikbud, Anies Kirim Surat ke Semua Guru)

Anies juga haqqul yaqiin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak berpikir demikian.

"Saya tidak melihat itu di mata Presiden atau Wakil Presiden," ujar Anies.

Anies dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu. Presiden mengangkat Muhadjir Effendy untuk menggantikan Anies.

Kompas TV Presiden Umumkan Reshuffle Kabinet Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com