JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah korban tenggelamnya kapal yang ditumpangi warga negara Indonesia di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia, yang berhasil ditemukan berjumlah 14 orang.
Terdiri dari delapan laki-laki, enam perempuan, dan satu bayi perempuan.
"Dengan demikian hingga saat ini masih terdapat 14 penumpang kapal yang belum ditemukan. Tim SAR Malaysia terus melakukan pencarian dibantu oleh para nelayan di sekitar area tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis, Kamis (28/6/2016).
Iqbal mengatakan, dari 14 jenazah, sebanyak delapan jenazah sudah diidentifikasi. Sisanya masih dalam proses identifikasi oleh pihak Malaysia didukung DVI Polri.
"Dari 8 jenazah yang sudah teridentifikasi, 5 jenazah (+1 bayi) sudah dipulangkan kemarin pada pemulangan gelombang I," kata Iqbal.
Iqbal menuturkan, pemulangan jenazah gelombang II terdiri dari tiga jenazah. Ketiganya akan dipulangkan menuju Jawa Timur.
Salim dan Farida (suami istri) asal Sumenep, dipulangkan ke Dusun Pasar Baru, Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Modekkir, laki-laki asal Desa Balaban, Kecamatan Tambota, Pemekasan, Jawa Timur.
Ketiganya dipulangkan dengan nomer pesawat Garuda nomor GA 324 dengan estimasi waktu sampai pukul 21.20 WIB.
Pihak KJRI telah mengirimkan tim perlindungan WNI ke lokasi dan bertemu pihak imigrasi serta kepolisian. Kapal yang tenggelam tersebut diduga berlayar tidak resmi.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa kapal mengalami mati mesin pada Sabtu (23/7/2016) sekitar pukul 23.00 Wib.
Kapal kemudian dihempas oleh gelombang laut lalu tenggelam. Kejadian tersebut baru diketahui sejumlah nelayan pada Minggu sekitar pukul 05.00 Wib. Kapal tersebut dalam pejalanan dari Johor menuju Batam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.