JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menyayangkan adanya temuan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) palsu yang dalam dua hari terakhir menjadi perbincangan publik.
Ia pun meminta agar oknum yang melakukan pemalsuan kartu BPJS segera ditemukan dan diberantas karena sangat merugikan masyarakat.
"Harus diberantas dan harus hilang betul, karena ini mengganggu pelayanan BPJS dan masyarakat. Lebih khusus saudara-saudara kita yang menggunakan BPJS," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Ia melihat kasus tersebut membawa dampak luas bagi masyarakat. Alasannya, masyarakat yang membutuhkan sangat bergantung pada kartu tersebut.
Agus berharap Komisi IX sebagai komisi terkait nantinya bersedia memanggil pihak BPJS atau membicarakan mengenai kasus ini dalam agenda rapat kerja.
"Harus dilakukan penindakan hukum yang tegas," kata Politisi Partai Demokrat itu.
Sebelumnya, sebuah rumah sakit di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menemukan kartu BPJS palsu dari seorang calon pasien, Kamis lalu. Kartu BPJS palsu itu ditemukan dari seorang warga yang hendak berobat di Rumah Sakit Cibabat, Cimahi.
Direktur Utama Rumah Sakit Cibabat Trias Nugrahadi menjelaskan, kartu BPJS palsu itu mirip dengan kartu BPJS Kesehatan asli.
Namun, nomor dan barcode (kode batang) pada kartu BPJS Kesehatan yang palsu tak terbaca oleh sistem sehingga proses pembayaran tak bisa dilakukan.
"Nomor dan barcode-nya tidak terbaca. Kasus ini baru pertama kali terjadi di RS Cibabat. Semoga tidak ada kasus lain," ujar Trias dikutip Kompas, Minggu (24/7/2016).
Kasus kartu BPJS palsu itu kini sedang ditelusuri oleh Kantor Cabang BPJS Cimahi.
"Kasus ini masih ditelusuri mengenai siapa yang memalsukan. Saya belum bisa menjelaskan karena baru tahu kabarnya kemarin (Sabtu)," ujar Siska Damayanti, pegawai di Kantor Cabang BPJS Cimahi.