JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait membela Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mendapat elektabilitas rendah dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting.
Survei tersebut menunjukkan, jika Pemilu Presiden digelar saat ini, maka Joko Widodo akan dipilih oleh 32,4 persen responden. Sementara Megawati hanya dipilih oleh 1,8 persen responden.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi yang hadir sebagai penanggap pun menyoroti perbedaan signifikan elektabilitas Jokowi dan Megawati.
Ia menilai, harusnya Megawati sebagai pimpinan parpol utama pendukung Jokowi mempunyai elektabilitas yang lebih besar.
(baca: Jika Pilpres Digelar Sekarang, Jokowi Menang Telak)
Ia menegarai hubungan antara Megawati dan Jokowi yang selama ini tidak harmonis menjadi penyebabnya.
"Bagaimana ini partai bisa menang di masa mendatang sementara tingkat elektabilitas Megawati saja kalah sama Hary Tanoesoedibjo," kata Burhanuddin.
Dalam survei itu, Hary yang baru mendirikan Partai Perindo mendapatkan 3,9 persen suara responden.
(baca: Kepuasan Masyarakat terhadap Jokowi Terus Meningkat)
Sementara itu, Maruarar yang juga hadir dalam acara tersebut langsung membela Megawati. Maruarar mengingatkan Megawati saat ini tidak lagi mengejar elektabilitas.
Megawati dalam posisi terus mengawal ideologi partai, sambil terus melakukan regenerasi kepemimpinan di PDI-P.
"Lihat saja survei tadi dari banyak tokoh yang masuk di level semuanya kader PDI Perjuangan. Ada Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Pramono Anung. Ini menjukkan bahwa kaderisasi dan regenerasi partai di bawah kepemimpinan Ibu Mega sangat berhasil," ucap Maruarar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.