Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Menjabat, Jaksa Agung Dianggap Belum Ciptakan Gebrakan

Kompas.com - 24/07/2016, 14:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dipimpin Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, Kejaksaan Agung dianggap belum unjuk gigi dalam upaya pemberantasan korupsi.

Anggota Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter mengatakan, kejaksaan lebih mengutamakan penanganan kasus remeh ketimbang kasus besar yang dianggap lebih krusial.

"Kita harapkan ada gebrakan dalam dua tahun ini, tapi belum ada perubahan yang signifikan. Jangan-jangan di bawah Jaksa Agung ini tidak ada gebrakan yang dikeluarkan," ujar Lalola dalam diskusi di sekretariat ICW, Jakarta, Minggu (24/7/2016).

Lalola mengatakan, semestinya Kejaksaan Agung mengutamakan kasus yang penangannya sudah menahun seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia dan Cessie Bank Bali. Kasus-kasus tersebut merupakan warisan dari beberapa generasi sebelum Prasetyo memimpin.

"Hingga sekarang juga tidak selesai. Progressnya lambat dan kita tidak tahu sudah sampai sejauh mana," kata Lalola.

(Baca: HUT Adhyaksa, Jaksa Agung Sebut Banyak Masyarakat Kecewa Ulah Jaksa)

Terakhir kali perkembangan kasus BLBI oleh Kejaksaan Agung adalah memulangkan terpidana kasus BLBI Samadikun Hartono. Namun, hingga hari ini, belum jelas soal penggantian kerugian negaranya.

Selain soal penanganan kasus, Kejaksaan Agung juga dianggap kurang transparan soal informasi terkait penyelamatan aset negara. Semestinya, kata Lalola, informasi tersebut ditayangkan melalui situs Kejaksaan Agung.

"Kalau sistem ini saja masih belum ada, kita masih patut curiga terhadap penanganan perkara kejaksaan. Bagaimana publik percaya ketika sulit akses hal dasar kayak begitu " kata Lalola.

Kejaksaan memperingati HUT Adhyaksa ke 56 pada Jumat (22/7/2016). Dalam upacara peringatan ulang tahun kejaksaan itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengakui minimnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Kejaksaan Agung.

Pasalnya, masih banyak jaksa yang terjerat kasus hukum, mulai dari kasus penyalahgunaan narkoba hingga korupsi.

Kompas TV Kejaksaan Agung Kembali Akan Laksanakan Hukuman Mati â?? Dua Arah Eps 09 Bagian 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com