Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Marsekal TNI Agus Supriatna Bertaruh Nyawa dalam "Belly Landing" 1986

Kompas.com - 23/07/2016, 16:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden belly landing tahun 1986 merupakan momen yang tidak bisa hilang dari benak Marsekal TNI Agus Supriatna. Inilah peristiwa itu yang akan selalu dikenangnya sebagai batas kehidupan.

Momen itu terekam dalam buku biografi Agus berjudul "'Dingo' Menembus Batas Limit Angkasa" yang diluncurkan secara resmi di Wisma Angkasa, Jalan Wijaya 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016).

Suatu siang, Agus yang memiliki nama panggilan "Thunder-73" menerbangkan pesawat A-4 Skyhawk di Madiun, Jawa Timur. Pangkatnya kala itu masih Letnan Dua.

Ketika hendak mendarat, ia mendapatkan peringatan lewat radio bahwa landing gear sebelah kiri pesawatnya hilang.

Setelah dia cek ternyata benar. Berkali-kali ia mencoba memencet tombol darurat, tetapi roda pesawat tidak kunjung terbuka.

"Komandan Lanud saat itu, FX Suyitno, lalu memberi saya perintah, "Agus, kamu sekarang ke selatan. Di sana ada ladang tebu yang sudah clear. Tinggalkan pesawat (eject)'," kenang Agus dalam sambutan acara peluncuran buku.

Agus menolak untuk meninggalkan pesawat. Ia tidak mau melakukan hal yang sama seperti tahun 1983, di mana kaki kanannya patah karena melakukan eject.

Dengan lantang, Agus mengatakan kepada Komandan Lanud bahwa dia akan melakukan belly landing.

Belly landing merupakan teknik pendaratan pesawat dalam keadaan darurat tanpa menggunakan roda. Mendengar itu, sang komandan marah.

"Danlanud marahin saya. Dia bilang, 'Kamu itu tahu apa enggak bahayanya kalau belly landing? Kamu landing kasar sedikit saja, meledak. Mati kamu. Tapi saya jawab, 'Siap, tidak masalah. Saya akan tetap belly landing'," cerita Agus.

"Danlanud juga sempat tanya, 'Kamu tahu dari mana cara belly landing? Memang sudah pernah lihat?' Saya jawab, 'Di film, Komandan'," lanjut dia.

Meski dimarahi sedemikian rupa, Agus tidak mengendurkan niat. Dia tetap yakin bisa mendarat darurat dengan selamat.

Setelah menenangkan diri, Agus memutar-mutarkan pesawatnya di udara sampai bahan bakarnya nyaris habis. Ia memperkirakan, peluang pesawat meledak atau terbakar semakin kecil jika bahan bakar pesawat habis.

Setelah indikator bahan bakar menunjukkan batas kuning, Agus bersiap mendarat darurat di ladang tebu yang telah dipersiapkan.

"Saat tinggal 30 second bahan bakar akan habis, saya landing. Saya sempat mikir, kok ini lama sekali, saya lihat spion ada percikan api. Ternyata engine-nya mati karena bahan bakar habis, lalu pesawat berhenti," ujar Agus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com