JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menganggap lonjakan kunjungan asing ke Bali pasca-pemberlakuan kebijakan bebas visa patut dicermati.
Sebelum diberlakukannya bebas visa, pada bulan Juni hanya ada 256 warga China yang berkunjung ke Bali. Sementara setelah diberlakukannya bebas visa, terjadi lonjakan yang cukup besar menjadi 76.585 orang.
"Namun jika yang kembali hanya sebagian, perlu penelusuran lebih lanjut apakah mereka tinggal untuk bekerja atau lainnya," kata Saleh melalui keterangan tertulis, Jumat (23/7/2016).
Saleh menambahkan, kebijakan bebas visa kerap menjadi kesulitan bagi pihak imigrasi untuk memantau aktivitas turis asal China. Sebab imigrasi tidak bisa mendalami tujuan kunjungan mereka.
Sebelum kebijakan itu diberlakukan, pihak imigrasi sering mewawancarai sebelum diizinkan masuk.
Di lain pihak, koordinasi antara disnaker dengan imigrasi belum berjalan dengan baik. Terlebih pengawas yang dimiliki Dinas Ketenagakerjaan jumlahnya sangat terbatas dan sulit untuk mengawasi semua pergerakan orang asing di sana.
"Saya berharap bahwa lonjakan kunjungan orang asing ke Bali murni hanya untuk wisata. Sebab lonjakan yang sama juga terjadi pada warga negara-negara lain, meskipun jumlah lonjakannya tidak sederastis yang dari China," tutur Politisi Partai Amanat Nasional itu.
Dari hasil kunjungan DPR ke Bali ditemukan memang ada tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang bekerja di beberapa proyek.
Laporan Dinas Ketenagakerjaan setempat, para pekerja itu hadir seiring dengan masuknya investasi China ke sana. Kehadiran mereka adalah bagian dari perjanjian investasi yang disepakati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.