JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon menyatakan pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Pertembakauan di DPR masih dilematis.
Namun, dia mengatakan DPR tetap mengedepankan aspek ekonomi dalam pembahasan RUU tersebut.
"Yang membuat dilematis adalah adanya aspek kesehatan dan ekonomi yang harus dipertimbangkan sekaligus," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jum'at (22/7/2016).
(Baca: RUU Tembakau Akan Segera Disahkan, Ini Pasal-pasal Kontroversialnya...)
Kendati demikian Fadli menambahkan dalam pembahasan RUU Pertembakauan, DPR tetap mengedepankan aspek ekonomi.
"Kita harus ingat, bagaimana pun juga ini tentang nasib para petani tembakau, industri rokok yang menyerap tenaga kerja, dan juga cukai rokok yang selama ini berkontribusi besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Fadli.
(Baca: KPK Diminta Awasi Pembahasan RUU Tembakau di DPR)
"Jadi harus tetap diperhatikan aspek rasional ekonominya di samping aspek kesehatannya karena ini menyangkut kepentingan orang banyak," papar Fadli.
Draf RUU Pertembakauan kini masih diharmonisasikan di Badan Legislatif (Baleg) DPR. Rencananya, RUU tersebut akan dibawa ke Rapat Paripurna 27 Juli nanti untuk dimasukan ke dalam program legislatif nasional (prolegnas) prioritas tahun 2016.