Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Isyana Sarasvati hingga Daniel Mananta Dapat Penghargaan Kekayaan Intelektual dari Pemerintah

Kompas.com - 18/07/2016, 18:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah artis, insan seni, dan penemu diberikan penghargaan oleh Kementerian Hukum dan HAM atas hasil kekayaan intelektual (KI) nasional atas karya yang telah mereka ciptakan.

Pemberian penghargaan tersebut juga dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-16 yang diusung World Intelectual Property Organization (WIPO).

"Kami lihat anak bangsa tidak kalah sebenarnya kekayaan intelektual Indonesia, baik di bidang musik, teknologi, dan bidang lainnya," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly di Istana Wakil Presiden, Senin (18/7/2016).

Mereka yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional di antaranya penyanyi Isyana Sarasvati terkait hak cipta dan hak terkait, Daniel Mananta pemilik PT Dinamika Anak Muda Nasional yang meraih anugerah KI untuk perusahaan, serta Rafi Ridwan, perancang busana cilik.

Selain di tingkat nasional, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapatkan penghargaan dari WIPO atas hasil kreativitasnya menata Kota Bandung.

Di samping Ridwan, ada tiga pihak lain yang juga mendapat penghargaan dari WIPO, yaitu Dr Nurul Taufiqu Rochman, PT Bio Farma (Persero), dan Muhammad Rangga Atmaja.

Pemerintah, kata Yasonna, selama ini terus mendorong agar masyarakat berlomba-lomba menciptakan sesuatu. Hasil karya cipta itu nantinya akan dilindungi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Kita menghargai dan melindungi kekayaan intelektual kita dan mendorong nilai usaha bersama," kata dia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, perlindungan atas kekayaan intelektual merupakan hal yang penting. Tanpa adanya perlindungan dari negara, masyarakat akan malas untuk berinovasi.

"Kalau segala sesuatu dapat ditiru dengan gampang untuk apa orang berinovasi," kata Kalla.

Wapres pun mencontohkan perlindungan kekayaan intelektual yang kini diberikan pemerintah China kepada warrga mereka yang membuat sebuah penemuan.

Dulu, China, kata dia, dikenal sebagai negara yang gampang meniru produk asing sehingga terdapat anekdot yang menyebut China tak memiliki copy right, tetapi right to copy.

"Tetapi, kini telah berubah. Kita harus melindungi inovasi dan memberikan penghargaan," ujarnya.

Ia menambahkan, perlindungan atas kekayaan intelektual juga diperlukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru pada masa yang akan datang.

Melalui inovasi, masyarakat akan berlomba-lomba untuk menemukan hal baru dan hal itu berimplikasi positif bagi kemajuan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com