Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Pati Djalal Nilai Hillary Clinton Lebih Paham soal Indonesia

Kompas.com - 18/07/2016, 17:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Pati Djalal mengatakan bahwa calon Presiden Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton lebih memahami Indonesia dibandingkan pesaingnya, Donald Trump.

"Saya lebih pilih Hillary Clinton daripada Donald Trump. Karena ia memahami Asia dan Hillary yang menjalankan kebijakan rebalance terhadap Asia," kata Dino, usai menghadiri acara perpisahan masa jabatan Duta Besar AS untuk RI Robert Blake di Wisma Antara, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Ketika berdiskusi dengan Robert Blake, ia juga mengatakan bahwa kalaupun Trump terpilih menjadi Presiden AS, maka kebijakannya tidak akan terlalu jauh melenceng dari politik luar negeri AS.

Oleh karena, menurut dia, karena kebijakannya memang harus menjalin hubungan baik dengan negara mayoritas muslim dan negara berkembang.

Ia juga berharap bahwa pemimpin AS harus bisa menjaga stabilitas ekonomi AS. Kemudian, presiden AS harus memahami bahwa kekuatan yang dimiliki sebagaimana mestinya, agar tidak menghancurkan.

Presiden AS dinilai Dino harus bisa menciptakan stabilitas dan keamanan dalam kondisi keadaan yang seperti sekarang. Sehingga negara Abang Sam yang adidaya dapat menjaga kedamaian tanpa menghancurkan.

"Tanggung jawab Presiden AS nanti besar, siapapun yang terpilih, terutama persoalan kestabilan keamanan internasional," kata Dino.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini hubungan antara Indonesia dengan AS sedang dalam kondisi bagus, setelah tadinya terkena embargo militer dari AS.

Bagi Indonesia yang berpolitik bebas aktif, mantan Duta Besar RI di AS itu mengemukakan, hal terpenting adalah bagaimana menjaga dan menjalankan hal tersebut ketika harus bekerja sama, namun juga ada rivalitas antar-kedua negara di dunia.

"Tidak perlu ada hubungan kalah menang antara AS dan Tiongkok, semuanya harus menang-menang, ketika bekerja sama dengan Indonesia," kata Dino.

Masih banyak ruang yang bisa dikembangkan dalam kerja sama antara Indonesia dengan AS atau China. Salah satunya di bidang pendidikan, di mana mahasiswa Indonesia di AS ada sekitar 8.000 pelajar, demikian Dino Patti Djalal. (Afut Syafril/ant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com