JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Kesehatan diminta mengumumkan jenis dan nama vaksin yang dipalsukan. Informasi mengenai 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu yang diumumkan Kemenkes dirasa belum cukup oleh orangtua yang anaknya menjadi korban.
"Kalau sekadar nama rumah sakitnya masih kurang, untuk lebih detailnya kan kami juga butuh tahu jenis dan nama vaksinnya untuk mencocokkan di rekam medis anak kami saat melakukan vaksinasi," ujar Naomi Agustina, salah satu orangtua korban vaksin palsu saat mediasi di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sabtu (16/7/2016).
(Baca juga: Ini Cara Distributor Menyusupkan Vaksin Palsu ke Rumah Sakit)
Ia mengatakan, jika Kemenkes mengumumkan jenis dan nama vaksin palsu yang beredar, maka orangtua bisa langsung mengetahui imunisasi mana yang menggunakan vaksin palsu.
"Jadi, para orangtua juga bisa aktif dan punya data pembanding bila nantinya rumah sakit mengeluarkan data anak-anak yang dulunya menggunakan vaksin palsu," papar dia.
(Baca juga: "Hak Anak Mendapatkan Vaksin ibarat Hak Memiliki Akta Kelahiran)
Berdasarkan paparan Bareskrim Polri dan Kementerian Kesehatan di Komisi IX DPR kemarin, ada 14 rumah sakit, 8 klinik, dan tenaga kesehatan yang menggunakan vaksin palsu.
Sebagian besar beroperasi di sekitar Bekasi. Rinciannya, 10 RS di Kabupaten Bekasi dan tiga RS di Kota Bekasi serta satu di Jakarta Timur.
Berikut ini 14 rumah sakit yang menerima vaksin palsu:
1. DR Sander, Cikarang
2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang
3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong
4. RSIA Puspa Husada
5. Karya Medika, Tambun
6. Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi
7. Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi
8. Multazam, Bekasi