JAKARTA,KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin mengutuk keras serangan mematikan truk maut yang menewaskan puluhan orang di Nice, Perancis. Terlebih serangan tersebut dilakukan saat warga Perancis merayakan hari kemerdekaannya.
“Serangan yang dilakukan saat rakyat Perancis merayakan hari kemerdekaannya, sangat tidak manusiawi. Saya mengutuk keras aksi-aksi biadab seperti ini,” tulis Ade dalam keterangan persnya, Jum'at (15/7/2016).
Ade menambahkan, serangan teror dalam bentuk apapun tidak dapat ditoleransi. Karena itu, dirinya meminta seluruh pihak bersatu melawan aksi-aksi terorisme di dunia.
(Baca: Pasca-tragedi Nice, Perancis Perpanjang Masa Darurat)
“Kita harus tetap mewaspadai gerakan radikal seperti ini. Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan, karena aksi teror serupa bisa terjadi dimana saja, termasuk di Indonesia,” lanjut Ade.
Dia pun meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memastikan kondisi warga negara Indonesia (WNI) terkait ledakan tersebut.
Selain itu, dia juga meminta Kementerian Luar Negeri memastikan masyarakat Indonesia yang ada di Perancis khususnya yang berada sekitar kejadian itu terjamin keamanannya.
“Sesuai data dari Kemenlu, ada sekitar 725 WNI di wilayah Prancis Selatan. Di antaranya terdapat 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya. KBRI dan KJRI disana harus memastikan adanya perlindungan terhadap WNI yang ada di Perancis,” papar Ade.
Insiden truk maut ini terjadi delapan bulan setelah sekelompok orang bersenjata melakukan serangan terkoordinasi di beberapa titik di kota Paris pada November tahun lalu dan menewaskan 130 orang.
(Baca: Dunia Kecam Serangan di Nice, Nyatakan Dukung Perancis Lawan Terorisme)
Pemerintah setempat mengatakan, pengemudi truk tewas ditembak polisi dan membantah rumor yang mengatakan bahwa terjadi penyanderaan menyusul tragedi tersebut.
Meski belum ada kelompok radikal yang mengaku mendalangi tragedi tersebut, pemerintah Perancis memastikan bahwa kasus ini akan ditangani unit antiterorisme.