Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI: Efek Samping Vaksin Palsu Harusnya Tidak Ada

Kompas.com - 14/07/2016, 22:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan, menegaskan, kandungan dalam vaksin palsu tak berefek samping bagi anak-anak yang terlanjur terpapar.

"Kalau efek jelek, atau efek samping dari seluruh komponen ini, harusnya tidak terjadi. Karena memang ini zat yang anak bisa menerimanya," ujar Pulungan, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.

Zat yang terkandung dalam vaksin palsu antara lain NaCl (natrium klorida), anti pertusis dan hepatitis B pada vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus).

"Untuk kandungan memang. Pertama, kemungkinan isinya adalah NaCl (garam) tetap ada dan betul memang data dari menteri kesehatan. Lalu, isinya antigen pertusis. Bisa jadi ini vaksin yang sudah dilemahkan atau sisa vaksin atau vaksin oplosan yang dipakai. Tentu tidak akan keluar antibodi," kata dia.

"Ketiga, harusnya DPT tetapi diisi hanya satu yakni vaksin hepatitis B. Jadi jelas ini isinya berbeda," kata Pulungan.

Kendati begitu, lanjut dia, infeksi bisa muncul jika pengolahan vaksin dilakukan tak steril. Selain itu, anak jelas tidak mendapatkan imunitas yang seharusnya didapatkan.

"Tetapi yang paling jelek, adalah anak tidak mendapat imunitas yang harusnya didapat. Kalau ini dilakukan dengan cara tidak steril, kemungkinan infeksi. Seharusnya kalau infeksi akan terjadi infeksi akut," pungkas dia.

Kementerian Kesehatan mengungkap 14 rumah sakit dan delapan bidan maupun klinik pengguna vaksin palsu. 

RS yang terbukti menggunakan vaksin palsu antara lain RS dr Sander Cikarang, Bhakti Husada (Terminal Cikarang), Sentral Medika (Jln. Industri Pasir Gombong), RSIA Puspa Husada.

Berikut ini 14 rumah sakit yang menerima vaksin palsu:

1. DR Sander, Cikarang 
2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang 
3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong 
4. RSIA Puspa Husada 
5. Karya Medika, Tambun 
6. Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi 
7. Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi 
8. Multazam, Bekasi 
9. Permata, Bekasi 
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang 
11. Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur 
12. Elisabeth, Narogong, Bekasi 
13. Hosana, Lippo Cikarang 
14. Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka

Adapun delapan nama bidan/klinik yang juga menerima vaksin palsu adalah:

1. Bidan Lia, Kp Pelaukan Sukatani, Cikarang
2. Bidan Lilik, Perum Graha Melati Tambun 
3. Bidan Klinik Tabina, Perum Sularata, Sukatani Cikarang 
4. Bidan Iis, Perum Seroja, Bekasi 
5. Klinik Dafa Dr Baginda Cikarang 
6. Bidan Mega, Puri Cikarang, Makmur Sukaresmi, Cikarang 
7. Bidan M Elly Novita, Ciracas, Jakarta Timur 
8. Klinik Dr Ade Kurniawan, Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat

Kompas TV 14 RS Terima Distribusi Vaksin Palsu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com