Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Hati-hati, "Pokemon Go" Bisa Membahayakan Masyarakat

Kompas.com - 14/07/2016, 16:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Permainan virtual "Pokemon Go" belakangan menjadi viral di kalangan pencinta game online. Meski begitu, permainan tersebut dianggap membahayakan penggunanya karena membuat konsentrasi terpusat pada permainan daripada kewaspadaan diri pada lingkungan sekitar.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat mengoperasikan permainan tersebut.

"Aplikasi Pokemon itu bisa saja membahayakan publik. Tentu masyarakat perlu berhati-hati, apalagi kalau kegiatan itu dilakukan di ruang publik," ujar Boy di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

(Baca: Celingukan Cari Pokemon, Sopir Mobil Tabrak Pohon)

Boy pun melarang masyarakat memainkan Pokemon Go saat berkendara karena dapat menyebabkan kecelakaan yang melukai diri sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, pengguna permainan ini diminta menyesuaikan tempat dan waktu untuk mengoperasikannya.

"Polri berharap segala sesuatu kegiatan yang dilakukan masyarakat agar tidak membahayakan," kata Boy.

Dalam banyak kasus di luar negeri, pemain Pokemon Go terlibat kecelakaan lalu lintas atau membahayakan dirinya sendiri ketika sedang mengejar monster Pokemon.

(Baca: 6 Hal yang Harus Diketahui Pemain "Pokemon Go")

Seorang pria warga Auburn, New York, AS, pada Selasa (12/7/2016) malam dilaporkan menabrak sebuah pohon dengan mobilnya.

Keterangan kantor polisi setempat mengatakan bahwa sang pria berusia 28 tahun itu celingukan atau tak memperhatikan jalan karena sibuk mencari monster Pokemon di jalan sambil mengemudi.

Sebelumnya, di Missouri, Amerika Serikat, sekelompok preman atau perampok memanfaatkan popularitas game mobile Pokemon Go untuk melancarkan aksi kejahatan mereka.

(Baca: Sepekan, "Pokemon Go" Raup Rp 184 Miliar?)

Kepolisian menduga para preman menggunakan salah satu fitur Pokemon Go yang bernama Lure Modules. Fitur itu bisa diakses dengan cara membelinya di dalam aplikasi, alias in-app purchase.

Lure Modules sendiri berfungsi untuk meletakkan lokasi Pokemon atau disebut Pokestop. Perampok memanfaatkan Pokestop untuk menaruh monster Pokemon. Lokasi itu dijadikan sebagai jebakan untuk merampok.

Kompas TV Polisi Himbau Pemain Pokemon Go Berhati-hati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com