JAKARTA, KOMPAS.com - Oktofan Tito, anak bungsu Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku sudah terbiasa dengan teror yang diterima ayahnya maupun keluarga.
Sejak sang ayah aktif menjabat perwira Polri dan kariernya menanjak, khususnya saat menjadi Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Oktofan sudah terbiasa dengan hal itu.
"Lumayan tegang. Memang Bapak sejak dulu sering diincar penjahat dan teroris. Namun sekarang sih sudah enggak apa-apa, sudah terbiasa," ujar Oktofan saat ditemui usai pelantikan Tito sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Selain memercayakan pengamanan pada personel yang ditugaskan, Oktofan hanya bisa memasrahkan diri kepada Allah akan keselamatan dirinya, sang ayah dan keluarga.
"Saya selalu mohon kepada Allah agar semua biasa-biasa saja, baik-baik saja," ujar pemuda yang masih menempuh pendidikan setara sekolah menengah atas di Singapura ini.
(baca: Ahok: Tito Polisi Cerdas, Punya Otak dan Otot)
Ditanya mengenai penunjukan sang ayah menjadi Kapolri, Oktofan mengaku terkejut. Sebab, Tito tidak pernah membicarakan pekerjaannya dengan dirinya.
Bahkan, ia mengetahui sang ayah ditunjuk menjadi calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo dari televisi. Kedua kakaknya pun terkejut atas penunjukkan itu.
(baca: Tepuk Tangan untuk Tito Karnavian-Budi Gunawan...)
Namun, lantaran sudah biasa dengan kejutan-kejutan atas karier sang ayah, mereka akhirnya hanya bisa pasrah tanpa ada penolakan.
"Abang saya, kakak saya, akhirnya biasa saja. Enggak pernah ada gejolak," ujar dia.
Selain Oktofan, hadir pula istri Tito Karnavian, Tri Suswati, dalam pelantikan Tito menjadi Kapolri.
(baca: Usai Lantik Tito Karnavian, Presiden Jokowi Berikan Tugas untuk Reformasi Polri)
Adapun, anak-anak Tito lainnya tengah menempuh pendidikan sehingga tidak ada yang sempat menghadiri acara tersebut.
"Pada sibuk belajar semua. Kalau saya bisa bolos, kalau mereka enggak," ujar Oktofan sembari tertawa.