JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengaku, Polri tak memprediksi adanya peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan di Tol Brebes Timur.
Lonjakan jumlah kendaraan yang melintasi tol tersebut berimbas kemacetan panjang menuju pintu keluar tol.
"Hanya memang prediksi yang diperkirakan aliran mudik bergantian ternyata dari jumlah 17 hingga 18 juta pemudik menggunakan kendaraan roda empat terjadi di saat bersamaan," ujar Agus, di Kantor Humas Polri, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Bahkan, kemacetan sempat sepanjang 23 kilometer sehingga harus dilakukan rekayasa lalu lintas.
Sementara, di pintu keluar tol Brebes Timur, kendaraan dari jalur di luar tol juga berebutan memasuki jalur yang jauh lebih sempit.
"Kami sampaikan permohonan maaf jika masyarakat saat mudik merasa tidak seperti apa yang diharapkan," kata Agus.
Belajar dari ledakan arus mudik, polisi melakukan strategi untuk mengurai ledakan kendaraan saat arus balik.
Saat arus mudik tertumpu pada tol Cipali hingga Brebes, pada arus balik diatur pembagian jalan lewat jalur utara, tengah, dan selatan.
"Situasi dapat dikelola baik. Walaupun terjadi kepadatan, tapi tidak sampai menimbulkan kemacetan parah," kata Agus.
Hingga hari ini, arus balik masih dipadati pemudik yang kembali beraktifitas di Jakarta dan sekitarnya.
Pengamanan pun masih dilakukan satuan Operasi Ramadniya hingga 15 Juli 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.