Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Parah Mudik Lebaran, Wapres Minta Maaf

Kompas.com - 12/07/2016, 15:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah meminta maaf atas kemacetan panjang yang terjadi selama masa mudik Lebaran 2016. Di tengah kemacetan tersebut, jatuh korban jiwa karena beberapa faktor.

“Jadi pertama, pemerintah minta maaf, menyesalkan ini semua. Saya kira sudah beberapa pejabat minta maaf,” kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/7/2016).

JK bercerita, setiap tahun pemerintah selalu mencari solusi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi. Pada awal tahun 2000-an, saat itu tingkat pendapatan masyarakat semakin membaik. Sehingga, mulai terjadi perubahan pola penggunaan moda transportasi untuk mudik.

“Mulailah yang golongan bawah punya sepeda motor dan mobil yang menengah. Nah, macetnya di jalan sudah. Karena makin banyak (yang) punya mobil,” kata dia.

(baca: Pimpinan MPR Minta Pemerintah Sampaikan Maaf soal Korban Saat Macet Arus Mudik)

Saat itu, solusi yang ditawarkan pemerintah untuk mengurai kemacetan adalah dengan menambah waktu libur Lebaran dengan cuti bersama.

Harapannya, masyarakat memiliki waktu yang cukup untuk pulang kampung sehingga tidak perlu kembali ke daerah asal pada waktu yang mepet.

Rupanya, kata dia, solusi itu cukup berhasil. Sehingga, kembali diterapkan pada libur Lebaran tahun ini.

(baca: Fahri Hamzah: Ini Masalah Nyawa, Seharusnya Menteri Jokowi Mundur Semuanya)

Namun rupanya, prediksi yang dilakukan pemerintah tersebut salah. Akibat peningkatan kesejahteraan, jumlah pengguna mobil semakin meningkat.

Hal itu yang mendasari pemerintah untuk mempercepat penyelesaian pembangunan ruas jalan tol guna memudahkan pemudik yang ingin mudik.

“Jadi double (solusi) itu kan. Cuti tetap ada, jalan tol diperbaiki. Tapi ini justru jalan tol itu (yang telah diperbaiki) meningkatkan minat masyarakat untuk naik mobil,” ujarnya.

(baca: Ini Daftar 17 Orang yang Meninggal dalam Arus Mudik di Brebes)

Kalla menegaskan, pemerintah akan terus mengevaluasi kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga nantinya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Kompas TV Solusi Mengatasi Macet Arus Balik (Bag. 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com