Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Setiap Upaya Pembebasan Sandera Berisiko

Kompas.com - 12/07/2016, 12:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, segala upaya pembebasan sandera yang ditawan kelompok bersenjata berisiko.

Namun, besar kecilnya risiko tersebut tergantung upaya yang dilakukan.

Menurut Kalla, pemerintah selama ini terlalu toleran atau permisif terhadap para penyandera.

Hal itu dilakukan karena pemerintah mengedepankan keselamatan warga negara yang disandera.

Oleh karena itu, upaya negosiasi juga dilakukan dengan cara multi-komunikasi.

“Semua berkomunikasi dengan segala macam. Ya, itu ternyata sama dengan teori pembajakan yang lain, kalau ditoleransi pembajakan itu akan menimbulkan pembajakan berikutnya. Kalau sama sekali tidak ada negosiasi, risikonya jiwa,” kata Kalla, di Istana Wakil Presiden, Selasa (12/7/2016).

Terakhir, tiga WNI yang berprofesi sebagai anak buah kapal diculik di perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia.

Ketiganya berada di kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim saat diculik oleh lima oranng bersenjata laras panjang yang menggunakan bahasa Sulu.

Sebelumnya, tujuh ABK tugboat Charles 001 disandera oleh keompok bersenjata di wilayah Perairan Sulu, Filipina Selatan.

Penyandera yang melancarkan aksinya pada 20 Juni lalu itu meminta tebusan sebesar Rp 60 miliar.

“Nah sekarang pilihannya apa? Jadi masyarakat harus tahu ini, tidak ada (upaya pembebasan) tanpa risiko,” ujar dia.

Kalla mengatakan, dalam setiap upaya pembebasan sandera, pemerintah tidak pernah membayar tebusan kepada para penyandera.

Namun, ia tak mengetahui, jika pada akhirnya pihak perusahaan tempat para ABK itu bekerja mengambil langkah lain.

Sebab, selain menjadi tugas negara, keselamatan para ABK juga menjadi kewajiban pihak perusahaan.

“Saya yakinkan 100 persen pemerintah tidak pernah bernegosiasi, berbicara tentang uang,” kata dia.

“Tapi demi keselamatan jiwa pegawainya, maka pengusaha-pengusaha itu ya bernegosiasi seperti itu. nah, akibatnya begini,” kata Kalla. 

Kompas TV Pemerintah RI Harus Bisa Menekan Pemerintah Filipina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com