Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU: Islam Mengutuk Aksi Kekerasan dan Terorisme atas Nama Agama

Kompas.com - 05/07/2016, 13:17 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan terjadinya serangkaian peristiwa ledakan bom menjelang perayaan hari raya Idul fitri yang terjadi di Madinah, Arab Saudi dan di Mapolresta Solo.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan bahwa warga NU mengutuk segala tindak kekerasan dan terorisme yang mengatasnamakan Islam.

"Islam mengutuk kekerasan. Umat Islam umumnya ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas kejadian bom bunuh diri di Madinah dan di Solo," ujar Said melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (5/7/2016).

Said menuturkan, segala bentuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan dakwah dengan cara kekerasan bukan ciri Islam yang rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi semesta alam).

Bahkan tidak ada satu pun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan.

Menurut Said Aqil, segala hal yang mengandung kekerasan sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Islam dan bahkan bertentangan dengan ajaran agama apa pun.

Islam, kata Said, mengajarkan nilai-nilai kesantunan dalam berdakwah. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran.

"Dalam Alquran surat An-Nahl ayat 125 disebutkan, 'Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan Hikmah (bijaksana) dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik," ucapnya.

Oleh sebab itu Said mengajak seluruh umat sedunia untuk terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama.

Selain itu dia pun meminta seluruh pemimpin negara-negara Islam dan para ulama sedunia untuk pro-aktif melawan gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme yang sangat nyata.

"Gerakan radikalisme sudah sedemikian merajalelanya. Diperlukan penanganan khusus yang intensif dari berbagai pihak, utamanya ulama dan pemimpin dunia untuk bersatu padu melawan gerakan radikalisme," kata Said.

Kompas TV Polisi Diimbau Jangan Jaga Sendirian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com