Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah: Idul Fitri Jadi Momentum Memanusiakan Manusia

Kompas.com - 04/07/2016, 15:42 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berharap masyarakat menggunakan momentum Hari Raya Idul Fitri untuk memaknai kembali fitrah Islam sebagai agama yang memanusiakan manusia, mengedepankan nilai-nilai sosial dan berbagi terhadap sesama.

Salah satu caranya, kata Dahnil, melalui semangat silahturahim yang dimaknai secara luas.

"Momentum Idul Fitri harus digunakan untuk memaknai kembali fitrah Islam sebagai agama yang memanusiakan manusia, mengedepankan nilai-nilai sosial dan berbagi terhadap sesama. Salah satunya tentu melalui silahturahim," ujar Dahil saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/7/2016).

Bagi Dahnil, semangat silahturahim harus dimaknai sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial sesama umat beragama, tidak hanya sesama umat Islam, tetapi juga seluruh warga dengan latar belakang agama yang berbeda.

"Semangat silahturahim harus kita maknai lebih luas. Sebagai pemaknaan merawat kohesi sosial sesama umat beragama. Tidak hanya umat Islam, tetapi sesama warga negara dan manusia beradab," kata dia.

Dahnil mengatakan, semangat silahturahim dan dialog pulalah yang diajarkan tokoh-tokoh Islam seperti Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo.

Semangat tersebut terlihat saat kedua tokoh Islam itu menerima dengan terbuka permintaan saudara-saudara dari Indonesia Timur yang menolak rumusan Piagam Jakarta.

Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo kemudian menyepakati perubahan ketentuan yang saat ini tercantum dalam sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha ESA.

"Kebesaran hati tokoh-tokoh Islam untuk merawat persatuan didasari oleh semangat silahturahmi dan dialog itulah yang harus terus kita jaga. Momentum Idul Fitri adalah momentum tepat untuk menguatkan terus nilai-nilai silahturahim dan dialog sebagai salah satu fitrah Muslim Indonesia," kata Dahnil.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016. (baca: Ini Dasar Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1437 H pada 6 Juli 2016)

Keputusan penetapan 1 Syawal ini dituangkan melalui maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2016. Keputusan ini ditinjau berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, ijtimak jelang Syawal 1437 H terjadi pada hari ini, Senin (4/7/2016), pukul 18:03:20 WIB.

Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta (0= -0,7° 48’ dan n\=110° 21’ BT) =-0,1 19’ 13’’ (hilal belum wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari, bulan berada di bawah ufuk.

Kompas TV Menteri Bayar Zakat di Istana Kepresidenan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com