DUBAI, KOMPAS.com – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (3/7/2016), memperingatkan warganya agar tidak memakai pakaian tradisional ketika bepergian ke luar negeri.
Peringatan dikeluarkan setelah seorang pebisnis UEA dibekuk dan diborgol polisi di Avon, Ohio, Amerika Serikat, karena diduga terkait Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), pekan lalu.
Kementerian Luar Negeri UEA telah mendesak warganya, baik pria maupun wanita, untuk tidak mengenakan jubah putih, jilbab, dan ikat kepala saat berlibur ke luar negeri.
Media UEA, Minggu (3/7/2016), melaporkan bahwa pria Emirat berusia 41 tahun telah ditahan di Avon, Ohio, pekan lalu.
Pria bernama Ahmed al-Menhali itu ditahan di bawah todongan senjata karena berpakaian tradisional kandura.
Menhali memakai jubah putih panjang sampai pergelangan kaki dan kain penutup kepala di Avon. Resepsionis hotel mendengar pria itu diduga teroris dan memiliki beberapa telepon.
Karena curiga, resepsionis hotel menelpon nomor darurat 911 dan polisi kemudian menangkapnya.
Cleveland WEWS-TV menyiarkan rekaman video kamera polisi yang menunjukkan penangkapan Menhali.
Menurut Menhali, ia diperlakukan dengan kasar ketika ditangkap polisi.
Dalam rekaman video yang ditayangkan televisi juga terlihat pertemuan antara pria itu dengan pejabat-pejabat Avon yang meminta maaf kepadanya atas insiden itu.
“Saya seorang turis,” kata Menhali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.