JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat muslim di Indonesia untuk membayar zakat dinilai masih rendah.
Badan Amil Zakat Nasional mencatat, potensi penerimaan zakat di Indonesia pada tahun 2010, berdasarkan penelitian, mencapai 217 Triliun.
Jika dikalkulasikan dengan penambahan penduduk dan PDB, maka potensi tersebut bisa mencapai 286 Triliun pada 2015.
(baca: Jokowi Bayar Zakat Rp 40 Juta ke Baznas)
"Meski begitu realisasi penghimpunan zakat masih kecil. Pada 2015 zakat yang diserahkan ke Baznas atau pun badan penerima zakat yang diakui pemerintah baru mencapai angka Rp 3,7 triliun atau hanya Rp 1,3 persen dari potensinya," kata Ketua Baznas Bambang Sudibyo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Oleh karena itu, Bambang sangat senang saat Presiden Joko Widodo mengumpulkan menteri-menteri serta pejabat eselon I untuk membayar zakat.
(baca: Jokowi Kumpulkan Menteri dan Eselon I buat Bayar Zakat)
Ia menilai, langkah Jokowi ini bisa menjadi tauladan bagi seluruh masyarakat muslim Indonesia yang mampu untuk menunaikan kewajibannya membayar zakat.
"Semoga apa yang Bapak teladankan menjadi tradisi baik yang berkelanjutan, ditiru kepala daerah di seluruh indonesia dan menjadi tanda kebangkitan zakat nasional," kata Bambang.