Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bulan Suci, Denyut Nadi Pasar Religi Sunan Ampel Tak Pernah Berhenti

Kompas.com - 30/06/2016, 05:40 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Malam itu Ikhsan (24) terlihat sedang bertransaksi harga sebotol minyak wangi yang dijualnya kepada seorang pembeli. Namun karena harga yang ditawarkan dianggap terlalu mahal, pembeli minyak wangi itu berlalu meninggalkan Ikhsan.

Belum sampai setengah menit, Ikhsan kembali memanggil pembeli tersebut, tanda Ikhsan bersedia menjual minyak wangi dengan harga yang diinginkan pembeli.

Di bagian lain, Abdullah sibuk melayani beberapa pembeli kurma di lapaknya yang tepat berada di depan Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya. Selain menjual buah khas Timur Tengah tersebut, Abdullah juga menjual jagung dan kacang Arab.

Setiap Ramadhan, aktivitas pasar tradisional di kawasan wisata religi makam Sunan Ampel Surabaya itu seakan tidak pernah berhenti. Dari pagi, siang, sore, hingga menjelang pagi lagi, selalu ramai pembeli.

Para pengunjung di sana merupakan peziarah makam Sunan Ampel, satu dari sembilan ulama penyebar Islam di Pulau Jawa.

Bukan hanya minyak wangi dan kurma yang dijual di pasar yang berlokasi di kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir itu. Berbagai kebutuhan ibadah, seperti sarung, sajadah, mukena, jilbab, tasbih, dan beragam menu juga ada di sana.

Para pedagang pakaian menempati stan permanen di sepanjang gang. Namun, banyak penjual yang tidak menempati stan permanen, mereka menggelar dagangannya di sepanjang jalan pasar wisata.

Suasana religius sangat terasa karena alunan ayat suci Al Quran yang terdengar dari Masjid Agung Sunan Ampel terus berkumandang sepanjang hari.

Saat Ramadhan, para pedagang mengaku mendapat berlipat dari hari biasa.

"Jika hari biasa saya bisa bawa pulang uang Rp 100.000-Rp 150.000, kalau Ramadhan seperti sekarang bisa Rp 400.000-Rp 500.000," kata pria yang mengaku baru tiga bulan menikah itu. 

Silvita Agmasari Haji Nasuhan, penjual kurma di kawasan wisata religi Sunan Ampel.
Begitu juga dengan Abdullah. Warga keturunan Timur Tengah itu mengaku meraup untung lebih saat Ramadhan.

"Bisa lebih dari Rp 1 juta setiap harinya. Saya jadi berkali-kali mendatangkan kurma secara grosir dari agen," ujarnya.

Pasar wisata religi Sunan Ampel berada di tengah pemukiman penduduk yang kebanyakan dihuni oleh orang keturunan Timur Tengah.

Karena itu, tidaklah mengherankan bila pemukiman tersebut juga biasa disebut "Kampung Arab". Mereka menetap bertahun-tahun di sana dengan mata pencaharian mayoritas pedagang di pasar wisata religi Sunan Ampel.

Ada dua lorong pasar religi Sunan Ampel, kedua lorong yang berdekatan tersebut sama-sama mengarah ke Masjid Agung Sunan Ampel.

Lorong pasar pertama berada di Jalan Ampel Masjid. Lorong kedua berada di Jalan Ampel Suci, yang pintu masuknya bisa melalui gapura tua yang dikenal dengan nama "Gapura Munggah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com