Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Duka Cita untuk Turki, Ketua DPR Minta Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan

Kompas.com - 29/06/2016, 19:50 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Ade Komarudin menyampaikan ungkapan duka cita bagi para korban serangan bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Turki, Selasa (28/6/2016) malam waktu setempat.

"Saya turut berduka cita atas peristiwa itu. Semoga yang wafat diterima oleh Allah SWT," ujar Ade di sela kunjungannya ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (29/6/2016).

Ade menambahkan, gerakan radikalisme semacam itu harus diwaspadai termasuk oleh warga Indonesia. Terlebih tak lama lagi umat Islam akan merayakan hari raya Idul Fitri.

(Baca: Gubernur Istanbul: 13 Korban Tewas Warga Negara Asing)

"Secara kultural, semuanya harus waspada terutama ini menjelang lebaran. Supaya tidak terjadi apa-apa dan bangsa ini menjadi tentram," kata Politisi Partai Golkar itu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memperingatkan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Turki untuk waspada terhadap gangguan keamanan di negara itu.

"Pemerintah mengingatkan kepada seluruh WNI yang ada di Turki untuk menjaga keamanan pribadi, meningkatkan kewaspadaan, menghndari tempat keramaian yang dapat menjadi target teror serta mengikuti aturan dan informasi yang disampaikan keamanan setempat," ujar Retno di Istana, Rabu (29/6/2016).

Setelah kejadian, Wakil Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul telah berada di bandara Ataturk, mendatangi beberapa rumah sakit, dan berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan adanya korban WNI.

Menlu menambahkan, sampai saat ini, terdapat sekitar 728 WNI di Turki dan 310 orang di antaranya adalah mahasiswa.

Menlu sekaligus menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki.

(Baca: Terkait Bom Bandara Istanbul, Ini Pernyataan Hillary dan Trump)

Data Kemenlu terakhir, peristiwa bom bunuh diri tersebut mengakibatkan 36 orang meninggal dunia dan 147 orang mengalami luka.

Bandara Ataturk di Istanbul merupakan bandara tersibuk ke-11 di dunia pada 2015, dengan 61,8 juta penumpang menggunakannya, merujuk data Airports Council International. Bandara tersebut juga merupakan salah satu yang tercepat berkembang di dunia, dengan pertumbuhan penumpang pada 2015 mencapai 9,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya.

Kompas TV Bom Turki Tewaskan 36 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com