JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meresmikan tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Km "0" beberapa waktu lalu.
PAUD yang berlokasi di lantai bawah (basement) Gedung A Kemendikbud, Jakarta Selatan, ini digadang-gadang menjadi PAUD percontohan di Indonesia.
Selain karena fasilitas di dalamnya cukup lengkap, konsep pendidikan yang ditawarkan di PAUD Km "0" sudah diracik sedemikian rupa berdasarkan enam aspek pengembangan diri manusia.
"Yakni agama dan moral, motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa, sosial dan emosional, serta seni," ujar Kepala Sekolah PAUD Km "0", Srimulyani, Rabu (23/6/2016).
Target utama murid yang diterima di PAUD Km "0" adalah anak-anak pegawai Kemendikbud. Namun, bukan berarti masyarakat umum ataupun bukan pegawai Kemendikbud tidak boleh mendaftarkan anaknya untuk belajar di tempat tersebut.
(Baca: Menteri Anies: Mau Lihat Contoh PAUD Bagus, Datang Saja ke Kemendikbud)
Masyarakat umum boleh mendaftar, tetapi sayangnya sementara ini daftar tunggu untuk calon murid saja sudah mencapai 50-an anak. Artinya, para orangtua mesti bersabar jika ingin anaknya bisa belajar di tempat ini.
PAUD Km "0", menurut Sri, belum bisa melakukan penerimaan murid baru sementara ini karena beberapa alasan, di antaranya terkait jumlah tenaga pengajar dan belum adanya ketetapan pasti mengenai syarat-syarat administratif penerimaan murid baru.
Mengenai tenaga pengajar, saat ini PAUD Km "0" hanya memiliki enam guru atau pendamping. Sementara itu, jumlah muridnya sudah mencapai sekitar 37 orang.
"Rasio yang baik antara guru dengan murid adalah 1:8 bagi anak usia 3 sampai 5 tahun. Makin dewasa, usia 5 sampai 6 tahun perbandingannya 1:6. Maka dari itu, mungkin setelah Lebaran akan ada penambahan pengajar," kata Sri.