Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Bukber dengan Fraksi PAN, Ketua MPR Bahas soal Darurat Moral dan Tax "Amnesty"

Kompas.com - 22/06/2016, 09:37 WIB
advertorial

Penulis

Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima anggota MPR Fraksi PAN untuk berbuka bersama di kediamannya, Jl. Widya Chandra IV, Jakarta Selatan. Acara yang juga turut dihadiri oleh jajaran pengurus dan anggota PAN tersebut diselenggarakan Selasa (21/6/2016).

Acara tersebut dimaksudkan untuk kembali menjalin silaturahim sekaligus sebagai momen untuk membahas beberapa hal yang cukup krusial. Dua di antaranya adalah mengenai darurat moral dan undang-undang tax amnesty yang kini tengah digodok.

Masih terkait dengan kasus-kasus kejahatan moral dan kekerasan seksual yang marak terjadi beberapa bulan belakangan, Zulkifli mengatakan bahwa Indonesia memerlukan peraturan perundangan yang cukup tegas terkait dengan konsumsi minuman beralkohol dan pornografi.

"Di Amerika, minuman beralkohol memang dilegalkan, namun untuk membelinya pun harus terlebih dahulu ada pembuktian identitas. Untuk membuktikan umurnya legal. Ini terkait dengan penerapan Pancasila, yaitu sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa," ujar Zulkifli.

Zulkifli juga berpendapat bahwa miras merupakan sumber dari pelanggaran-pelanggaran moral dan kejahatan seksual yang terjadi di Indonesia. Selanjutnya pria yang akrab disapa Zulhas ini pun berharap pengendalian yang sama tegasnya juga dilakukan terhadap penyebaran pornografi.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Amien Rais yang juga turut hadir pada acara tersebut. Menurutnya, saat ini Indonesia sudah mengalami berbagai macam kondisi darurat, termasuk darurat moral dan kesusilaan.

"Saya rasa ini sudah lampu kuning untuk Indonesia. Presiden seharusnya sudah mulai berhati-hati," ujar Amien.

Sebenarnya sudah ada beberapa perda yang juga dapat menopang pengendalian terhadap pelanggaran moral. Karena itu, Presiden harus berhati-hati jika soal penyesuaian atau pencabutan perda. Jangan sampai malahan menimbulkan gesekan. 

Selain hal-hal yang berkaitan dengan moral, Zulkifli juga menyampaikan harapannya terkait undang-undang tax amnesty yang tengah digodok. Zulkifli berharap undang-undang ini seimbang dengan manfaat yang diperoleh.

"Harus sesuai asas manfaat, jangan sampai undang-undangnya sudah ada, sudah jadi, tapi manfaat atau target yang diinginkan tidak tercapai juga," ujar Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com