JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, kepolisian mengerahkan sejumlah anjing pelacak untuk mempermudah mendeteksi keberadaan korban longsor di Purworejo.
Sebanyak puluhan orang dievakuasi dalam keadaan tak bernyawa oleh tim gabungan Polri dan TNI. Sementara belasan orang masih belum ditemukan.
"Anjing pelacak untuk mendeteksi lokasi korban untuk memudahkan evakuasi karena tanahnya mengering," kata Condro, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Polri juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat untuk mencari belasan korban yang masih belum ditemukan.
Sementara, korban tewas yang terdata sejauh ini berjumlah 30 orang.
"Masih ada belasan korban yang belum ditemukan di Purworejo," kata Condro.
Ia mengatakan, Polri juga mengerahkan tiga kompi petugas keamanan untuk membantu evakuasi di lokasi bencana.
TNI juga mengerahkan satu batalyon atau sebanyak 350 personil.
Condro menambahkan, Polri telah menurunkan tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk mengidentifikasi korban longsor.
"Kami kirim DVI untuk mengidentifikasi korban-korban bencana tersebut karena kondisi jenazah membutuhkan DVI untuk identifikasi," ujar Condro.
Menurut Condro, kendala yang dihadapi dalam pencarian korban adalah ketebalan tanah akibat longsor.
Petugas juga membutuhkan alat berat untuk mengeruk tanah dan menemukan korban lainnya.
"Setelah ini gubernur akan berencana melakukan relokasi dan akan dikoordinasikan ke warga," kata Condro.
Beberapa desa di kabupaten Purworejo tertimpa bencana baik itu banjir maupun tanah longsor yang merenggut puluhan korban jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.