JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti memerintahkan tim gabungan operasi Tinombala segera menuntaskan pengejaran kelompok teroris Santoso di Poso.
Ia menargetkan sebelum Agustus 2016, batas akhir perpanjangan operasi Tinombala, Santoso dan kawan-kawan berhasil ditangkap.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, hal itu disampaikan Badrodin di hadapan para pejabat tinggi Polri yang ia kumpulkan di rupatama Mabes Polri.
"Penekanan Beliau, bagaimana bisa sebelum operasi ini berakhir, kelompok jaringan itu bisa kami tangkap," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Badrodin, kata Boy, meminta jajaran di bawahnya untuk memaksimal kekuatan dan membentuk strategi baru di sisa waktu yang ada.
Badrodin juga menyampaikan hasil evaluasi yang telah dilakukan, termasuk perombakan anggota satgas Tinombala.
"Beliau menyampaikan untuk menentukan langkah-langkah yang lebih strategis agar percepatan penangkapan jaringan kelompok santoso lebih cepat," kata Boy.
"Diharapkan bisa lebih cepat kita lakukan penangkapan, akan lebih baik," tuturnya.
Dalam pertemuannya dengan pejabat tinggi Polri, Badrodin juga menyampaikan hal lain yang berkaitan dengan situasi terkini Korps Bhayangkara itu.
Salah satunya mengenai peningkatan pelayanan publik dalam pembuatan SIM, perpanjang STNK, dan lain sebagainya. Boy mengatakan, dalam praktiknya, masih ditemukan banyak kecurangan olehnoknum polisi.
"Sektor pelayanan itu yang selama ini terjadi penyimpangan, terjadi hal yang sifatnya pungutan liar. Harus tidak boleh terjadi lagi," kata Boy.