Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenristekdikti Kembangkan Inseminasi untuk Penggemukan Sapi Dua Kali Lipat

Kompas.com - 20/06/2016, 12:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tengah mengembangkan inseminasi buatan untuk penggemukan sapi potong.

Proyek inseminasi penggemukan sapi ini diproyeksikan mengurangi ketergantungan impor sapi di masa mendatang.

"Ada riset tentang penggemukan sapi. Kalau kami aplikasikan, dalam lima tahun ke depan saya yakin mengurangi impor 15 sampai 20 persen," ujar Menristekdikti Muhammad Nasir, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/6/2016).

Ia menjelaskan, penggemukan melalui inseminasi buatan ini dilakukan peneliti dengan menyuntikkan cairan semen khusus kepada sapi betina lokal.

Sapi betina lokal itu berasal Nusa Tenggara, Bali, dan Madura. Sapi betina itu akan melahirkan anak sapi yang bobotnya dua kali lipat dari berat normal.

"Sapi Bali, kami punya risetnya. Yang beratnya rata-rata 250 kilogram, bisa sampai 500 kilogram satu ekor. Kalau sapi Sumba rata-rata beratnya 300 kilogram bisa kami kembangkan menjadi 700 kilogram sampai satu ton," ujar Nasir.

Saat ini, peneliti sudah memiliki satu lokasi yang dijadikan tempat pengembangbiakan sapi itu yakni di Sulawesi Selatan.

Rencananya, akan ditempatkan 1.000 sapi betina lokasi tersebut. Akan tetapi, daging sapi hasil rise itu belum bisa dipasarkan.

Peneliti baru mengajukan sertifikasi SNI terhadap cairan inseminasi itu dan membutuhkan waktu untuk diaplikasikan.

"Butuh paling tidak tiga sampai lima tahun agar bisa dinikmati masyarakat. Karena misalnya sekarang diinseminasi, tahun depan baru lahir dan butuh tiga sampai empat tahun baru bisa panen. Yang penting harus dimulai sekarang," ujar dia.

Riset yang dimulai sejak 2011 itu telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Presiden, kata Nasir, mengapresiasi positif riset tersebut dan berjanji akan mengunjungi lokasi pengembangbiakan dan lokasi riset.

Kompas TV Operasi Pasar Tawarkan Daging 95 Ribu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com