Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bagi-bagi Sembako Lebaran di Kampung Nelayan

Kompas.com - 17/06/2016, 15:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membagi-bagikan paket sembilan bahan pokok kepada masyarakat di Desa Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (17/6/2016).

Pantauan Kompas.com, Jokowi datang ke permukiman nelayan itu pukul 14.00 WIB. Kedatangan Jokowi disambut lima ratusan warga yang telah duduk di bawah tenda.

Jokowi kemudian berjalan di tengah warga sambil menyalaminya. Respons warga beragam. Ada yang histeris dapat berjumpa dengan Presiden dari jarak dekat.

(Baca: Jokowi Resmikan Percepatan Tol Batang-Semarang)

"Ya Allah, baru pertama kali nyium tangan Pak Presiden," ujar salah satu ibu.

Ada pula yang hanya merekam keriuhan itu menggunakan kamera telepon selular. Bersamaan dengan itu, ada sejumlah panitia yang membagi-bagikan paket sembako ke warga.

Paket sembako itu dibungkus plastik putih dengan isi beras, minyak, gula pasir dan teh celup. Menurut salah seorang panitia, pembagian sembako itu dalam rangka membantu warga menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo membagi-bagikan bingkisan sembako dalam rangka lebaran di Desa Bandengan, Kecamatan Kendal, Kendal, Jawa Tengah, Jumat (17/6/2016)

Berbincang dengan Nelayan

Usai bersalaman dan pembagian paket masih berjalan, Presiden meninggalkan lokasi. Mobil Kepresidenan menyusuri jalan berkerikil yang hanya berjarak tiga meter dari sungai muara, tempat warga menambatkan perahu.

Tiba-tiba, mobil Presiden berhenti. Dia keluar dan memanggil salah satu nelayan. Sugeng (39) namanya. Keduanya mengobrol sekitar lima menit di antara jalan dan perahu. Sugeng mengaku, ditanya banyak hal oleh Jokowi.

"Ditanya, mayoritas warga sini kerja apa. Saya jawab kerja nelayan. Bapak tanya lagi, kapal-kapal ini semuanya punya siapa, saya jawab, ya ada yang punya orang sini, ada juga yang punya pengusaha," ujar Sugeng.

(Baca: Jokowi Larang Uang Kompensasi Pembebasan Lahan untuk Beli Mobil dan Motor)

Jokowi bertanya lagi, mengapa warga tidak melaut. Sugeng menjawab, karena cuaca sedang buruk ditambah kedatangan Presiden. Sehingga mereka urung melaut. "Pak Presiden pesan, bekerja baik. Itu saja," ujar Sugeng.

Selain di permukiman nelayan, pembagian sembako itu juga dibagikan di Desa Plantaran, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal.

Kompas TV Rumah Belum Ada Listrik, Warga Curhat ke Jokowi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com