JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dalam menyikapi polemik razia warung makan di bulan Ramadhan, semua pihak sedianya saling menghormati satu sama lain.
Hal itu disampaikannya saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).
"Sudah sepatutnya kedua belah pihak yang pro dan kontra atas razia warung makan itu saling menghormati, saling memahami, kalau keduanya tidak saling menghormati ya tidak akan selesai masalahnya," kata dia.
(Baca: Dianggap Diskriminatif, Kata "Dilarang" dalam Perda Terkait Razia Warung Makan Dihilangkan)
Lukman menuturkan, di beberapa daerah terdapat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur agar rumah makan tutup di siang hari. Menurut Lukman, Perda tersebut tidak muncul serta-merta begitu saja.
"Perda itu kan muncul karena ada kekhususan baik secara kultur atau sosiologis di daerah tersebut, itu pun perlu dihormati, begitu pula bagi mereka yang tidak setuju ya harus dihormati pendapatnya," kata Lukman.
Dia berharap dengan adanya sikap saling menghormati maka kedua pihak akan saling mendengar dan akan membuka ruang dialog.
(Baca: Mendagri Panggil 4 Kepala Daerah Keluarkan Edaran Razia Warung Makan)
"Jadi permasalahannya tidak perlu sampai sekarang, kedua pihak tidak saling mendengar, kalau saling mendengar kan permasalahan ini masih bisa didiskusikan bersama dengan tenang," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.