Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat Indonesia Terpilih sebagai Ketua Komite Utama PBB

Kompas.com - 14/06/2016, 13:17 WIB

KOMPAS.com - Tiga diplomat Indonesia terpilih secara aklamasi sebagai ketua dan wakil ketua sejumlah Komite Utama Majelis Umum PBB.

Ini merupakan bentuk apresiasi dan kepercayaan negara-negara atas kiprah dan prestasi Indonesia menjembatani berbagai isu yang ditangani PBB.

Dalam pertemuan pleno Majelis Umum PBB pada 13 Juni 2016, Wakil Tetap RI untuk PBB Duta Besar Dian Triansyah Djani terpilih sebagai Ketua Komite II Majelis Umum PBB (Komite Ekonomi dan Keuangan) untuk Sidang Majelis Umum PBB ke-71, periode September 2016 hingga September 2017.

Berbagai agenda penting internasional menjadi pembahasan Komite II, khususnya tindak lanjut dan pelaksanaan dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, sebagaimana disepakati pada Sidang Majelis Umum ke-70.

"Terpilihnya Duta Besar Dian Triansyah Djani sebagai Ketua Komite II Majelis Umum PBB merupakan wujud pengakuan dunia internasional atas keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang sedang melemah," ujar Anindityo Adi Primasto, Sekretaris bidang Politik Perwakilan Tetap RI untuk PBB, dalam keterangan pers dari Perwakilan Tetap RI di PBB New York yang diterima di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Menurut Anindityo, keketuaan Indonesia dalam Komite II merupakan posisi yang strategis. 

Sebab, capaian yang dihasilkan oleh negara-negara PBB di komite itu akan menentukan arah kebijakan internasional, khususnya isu-isu krusial yang menyangkut kepentingan nasional Indonesia, termasuk isu pengentasan kemiskinan dan perubahan iklim.

Dalam pertemuan pleno Majelis Umum PBB itu, dua diplomat Indonesia lainnya, yaitu Kamapradipta Isnomo dan Masni Eriza juga terpilih masing-masing sebagai Wakil Ketua Komite I bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata dan Wakil Ketua Komite III bidang Sosial dan Kemanusiaan PBB.

Dengan terpilihnya ketiga diplomat tersebut, Indonesia menjadi negara dengan jumlah perwakilan terbanyak pada komite-komite utama PBB.

"Keberhasilan ini tidak lepas dari pelaksanaan diplomasi tegas, berintegritas dan bersahabat yang dijalankan oleh seluruh jajaran diplomat RI di PBB, yang memunculkan rasa kepercayaan negara-negara lain terhadap kepemimpinan Indonesia," kata Anindityo.

Majelis Umum PBB memiliki enam komite utama, yang terdiri dari Komite I bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Komite II bidang Ekonomi dan Keuangan.

Adapun Komite III bidang Sosial dan Kemanusiaan, Komite IV bidang Politik Khusus dan Dekolonisasi, Komite V bidang Administrasi dan Anggaran, dan Komite VI bidang Hukum.

Dalam setiap komite, negara-negara membahas berbagai isu internasional yang terkait masing-masing bidang komite dalam rangka mencapai keputusan atau resolusi bersama.

Setiap tahun, Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan pleno khusus untuk memilih presiden majelis umum sesi berikutnya, serta untuk memilih ketua dan wakil ketua komite-komite utama Majelis Umum PBB. (ant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com