JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Pol Ari Dono Sukmanto mengaku terkejut saat membaca langsung surat telegram rahasia (TR) Kapolri mengenai mutasi jabatan. Namanya terpampang menjadi salah satu pejabat tinggi Polri yang dimutasi.
Kabar dirinya menjadi Kabareskrim bahkan sudah ia dirinya sebelum TR Kapolri keluar.
"Dari sore sudah ribut beri selamat, tapi TR kan tidak ada. Itu saya sedang kerja di kantor. TR kalau tidak salah malamnya baru keluar," ujar Ari saat ditemui di ruangannya, Selasa (7/6/2016).
Ari berpikir bahwa ramainya pesan singkat yang ia terima hanya reaksi dari isu belaka. Pasalnya, saat itu belum ada kejelasan dari Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang biasanya diresmikan melalui TR.
(Baca: Ini Alasan Penunjukan Ari Dono sebagai Kabareskrim Gantikan Anang Iskandar)
Surat penugasan resmi melalui TR pun akhirnya keluar pada 27 Mei 2016. Ari tetap merasa terkejut.
"Terkejut jugalah. Kan baru 1,5 bulan (jadi Wakabareskrim). Terkejutnya susah saya bilangnya kenapa," kata Ari.
Ari tak pernah muluk-muluk dalam mengejar karier pada pekerjaannya. Menurut dia, bekerja haruslah dinikmati dan membuat bahagia. Yang terpenting, kata dia, selalu bekerja maksimal agar hasil yang diperoleh juga memuaskan.
(Baca: Kabareskrim Ari Dono Mengagumi Sosok Budi Waseso)
"Kalau saya sebagai polisi, targetnya masyarakat suka sama polisi, simpati sama polisi. Siapa polisinya, bagiannya adalah saya," kata dia.
Setelah resmi menjabat, Ari mendapat pesan dari Badrodin. Ia diminta menyelesaikan tunggakan perkara yang ditinggalkan kepala Bareskrim sebelumnya.
"Terkait dengan situasi terakhir, masalah ekonomi negara seperti ini, harus diambil, langkah-langkah apa yang harus dikerjakan," kata Ari.