JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Hanura di DPR Dadang Rusdiana menyarankan, PDI Perjuangan tidak perlu bersikap defensif apabila ingin mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
Terlebih, PDI-P sebelumnya telah mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2012. Sehingga, PDI-P mengetahui secara pasti bagaimana kapasitas dan kapabilitas Ahok.
“Saya kira PDI-P punya kejelian bahwa Ahok akan unggul dalam Pilkada Jakarta. Sebagai partai yang pernah dukung Ahok, saya kira PDI-P punya perhitungan matang dan cermat,” kata Dadang saat dihubungi, Selasa (7/6/2016).
Menurut Dadang, PDI-P selama ini terlalu menunjukkan sikap defensif. Salah satunya dengan mengajak Ahok untuk meninggalkan jalur perseorangan dan kembali ke jalur partai politik.
(baca: Minta Ahok "Balik Kandang", PDI-P Dianggap Tak Mampu Temukan Pesaing)
Namun, jika sikap defensi dipertahankan, hal tersebut tidak akan menguntungkan bagi PDI-P. Sebagai magnet politik, dukungan masyarakat terhadap Ahok cukup besar.
“Kalau menurut saya sebaiknya PDI-P mendukung saja langsung, nggak usah defensif,” ujarnya.
Dadang menambahkan, jika PDI-P mendukung Ahok, tak menutup kemungkinan format pencalonan berubah. Dengan demikian, ada empat partai yang kemungkinan akan mendukungnya, yakni Golkar, Hanura, Nasdem dan PDI Perjuangan.
(baca: PDI-P: Kami Tidak Pernah Tidak Memperhitungkan Ahok Selama Ini)
Dengan adanya perubahan format tersebut, ia mengatakan, tak menutup kemungkinan juga terjadi perubahan calon wakil gubernur yang akan mendampingi Ahok.
Djarot Saiful Hidayat, sebut dia, dapat mendampingi Ahok apabila PDI-P memberi dukungan.
“Kalau kita melihat, pasangan Ahok-Djarot ini adalah pasangan yang kuat. Didukung oleh mayoritas masyarakat, dan tentu akan lebih stabil dalam pemerintahan kalau partai pemerintah berada pada sisi Ahok,” ujarnya.
Ahok sebelumnya menyatakan, jumlah data KTP yang dikumpulkan "Teman Ahok" akan mencapai 1 juta pada 20 Juni ini.
(baca: Ahok: Tanggal 20 Juni, Data KTP Sudah Mencapai 1 Juta)
Informasi itu diungkapkannya untuk menanggapi berbagai gosip yang menyebutkan bahwa ia akan batal maju melalui jalur independen.
"Wong sudah ngumpulin 1 juta. Mau dibatalin gimana? Katanya tanggal 20 (Juni) ini bisa sejuta," ujar Ahok.
Atas dasar itu, Ahok menegaskan bahwa ia masih berusaha agar bisa maju melalui jalur independen. Ia juga menegaskan, orang yang akan digandengnya sebagai pasangan tetap yang ada saat ini, yakni Heru Budi Hartono.
"Nanti akan diverifikasi. Walaupun diverifikasi ada kemungkinan gagal, ya kami jalan terus saja," kata Ahok.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.