Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimyati Potensial Maju di Pilkada Banten dari PPP, tetapi...

Kompas.com - 05/06/2016, 16:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Keinginan politisi Partai Persatuan Pembangunan Dimyati Natakusumah untuk dapat dukungan partainya jika maju Pilkada Banten 2017 tidak mulus.

Dimyati sebelumnya telah menyatakan tidak masuk ke dalam struktur Fraksi PPP di DPR lantaran ingin fokus menghadapi kontestasi daerah tersebut.

Menurut Wasekjen PPP Achmad Baidowi, Dimyati termasuk kader PPP potensial yang dapat diusung sebagai calon gubernur.

Namun, sejauh ini anggota Komisi I DPR itu belum mendaftarkan diri ke DPW PPP Banten apabila ingin dicalonkan. Selain itu, ada kader PPP lain yang juga ingin maju di Banten.

"Ada Mardiono. Dia seorang pengusaha di Banten. Tapi ada juga Pak Dim," kata Achmad di Asrama Haji, Jakarta, Minggu (5/6/2016).

Selain sebagai pengusaha, Mardiono juga diketahui menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional DPP PPP. Keputusan penunjukkan Mardiono diambil saat Rapat Kerja DPP PPP di Asrama Haji pada 3-5 Mei 2016.

Achmad menegaskan, untuk dapat diusung menjadi calon gubernur atau wakil gubernur, maka Dimyati harus mendapat restu dari DPP.

Sebab, pencalonan kepala daerah di tingkat provinsi termasuk pengambilan keputusan strategis yang menjadi ranah DPP.

"Untuk Banten, kami belum menentukan pilihan terhadap salah satu orang," kata dia.

Untuk diketahui, jumlah kursi di DPRD Banten sebanyak 85 kursi. Dari jumlah tersebut, PPP hanya memiliki delapan kursi di antaranya.

UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada mengatur, partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusung calon kepala daerah apabila mengantongi 20 persen kursi di DPRD atau 25 persen suara sah di pemilu legislatif.

"Karena itu kita harus berkoalisi," kata Achmad.

Kompas TV SK Kepengurusan Sah, PPP Akan Islah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com