Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undangan "Honoris Causa" Megawati, Kenang-kenangan Terakhir Mangara Siahaan

Kompas.com - 03/06/2016, 20:01 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Carter Siahaan, anak bungsu dari politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Mangara Siahaan, yang wafat hari ini, berkisah mengenai loyalitas ayahnya terhadap partai dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Walau sedang dirawat di Rumah Sakit Siloam di Jalan TB Simatupang, Mangara masih menyempatkan diri menonton penganugerahan gelar doctor honoris casusa (Dr HC) kepada Megawati, sosok kelima dalam jajaran presiden Republik Indonesia, meski melalui televisi.

Prosesi penganugerahan tersebut berlangsung di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Bandung, pada 25 Mei lalu.

"Bahkan, kemarin itu, bapak hanya bisa menonton dari televisi waktu ibu (Megawati) dianugerahkan gelar doctor honoris causa," kata Dadek, sapaan akrab Carter, di tempat persemayaman Mangara di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Kepada Dadek, Mengara berkata bangga melihat Megawati mendapat gelar tersebut. Peristiwa penganugerahan tersebut sangat berkesan bagi Mangara.

(Baca: Mangara Siahaan Wafat Setelah Idap Anemia sejak Awal 2016)

"Dia tidak bisa hadir. Undangan ada buat bapak. Dia sampai mengatakan akan simpan undangan ini untuk kenang-kenangan," ucap Dadek.

Berita dukacita atas kepergian Mangara sudah dikabarkan kepada Megawati, pagi tadi. Namun, Megawati telanjur berangkat ke Blitar.

"Menurut informasi dari DPP, ibu (Megawati) akan datang," tutur Dadek.

Dadek mengatakan, Mangara terkena anemia pada Januari 2016. Sejak saat itu, Mangara masuk keluar rumah sakit.  Hingga saat ini, Dadek belum mengetahui kapan Mangara akan dimakamkan. Ia masih menunggu hasil rapat keluarga besar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com