PONTIANAK, KOMPAS.com — Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2 x 10 megawatt (MW) di Kabupaten Ketapang resmi beroperasi, dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (2/6/2016) sore.
Peresmian tersebut bertepatan dengan peresmian dan peletakan batu pertama pengerjaan proyek mobile power plant (MPP) 4 x 25 MW di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Untuk melakukannya secara serentak, peresmian dilakukan melalui konferensi video.
"Dengan mengucap bismillah, pembangunan mobile power plant 100 MW Parit Baru saya nyatakan dimulai, dan PLTU Ketapang 20 megawatt saya nyatakan diresmikan," ujar Jokowi, disambut tepuk tangan tamu undangan yang hadir.
Secara simbolis, Jokowi yang didampingi Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, dan Menteri BUMN Rini Sumarno membunyikan sirene sebagai tanda dimulainya pengerjaan proyek MPP tersebut.
Usai meresmikan MPP secara simbolis, Jokowi sempat menyapa karyawan PLN Ketapang dari layar televisi yang ada di hadapannya.
Sementara itu, Dirut PLN Sofyan Basir menyampaikan, PLTU unit pertama 10 MW yang terletak di Desa Suka Bangun, Kabupaten Ketapang, ini sudah masuk dalam sistem jaringan 20 KV dan selesai pada bulan Maret 2016 lalu.
Saat ini, unit lain yang berkapasitas 10 MW masih dalam penyelesaian, dan direncanakan rampung pada akhir Juni 2016.
"Dengan demikian, sistem Ketapang akan mendapatkan tambahan pasokan daya sebesar 20 megawatt," kata Sofyan.
Secara komersial, PLTU Ketapang dijadwalkan akan melayani pelanggan pada Agustus 2016.
Dengan bertambahnya kapasitas listrik di Ketapang, kondisi kelistrikan di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara diharapkan bisa semakin membaik.
"Ini diharapkan juga bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat, dan mampu melayani penyambungan baru dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Kalimantan Barat," ucap Sofyan.