JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon mengatakan, sudah tak ada tempat lagi bagi Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk tumbuh di Indonesia. Hal itu disampaikannya seusai menjadi pembicara di simposium anti-PKI di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).
"Saya tidak tahu data kebangkitan kembali PKI dari mana. Kalau misalnya mau tumbuh, saya kira udah enggak ada tempat lagilah bagi PKI di Indonesia," kata Fadli yang juga menjadi pembicara dalam simposium tersebut.
Fadli menambahkan, PKI sudah beberapa kali melakukan pemberontakan dan hendak mengganti Pancasila.
"Sama halnya seperti Nazi di Eropa, mereka enggak bisa hidup bahkan di negara paling demokratis sekalipun. Jadi, kalau melarang PKI, bukan berarti anti-demokrasi, melainkan memang komunisme anti-demokrasi," lanjut Fadli.
(Baca: Ini Sembilan Rekomendasi dari Simposium Anti-PKI)
Simposium bertajuk "Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" resmi selesai. Simposium tersebut menghasilkan sembilan rekomendasi yang akan diserahkan kepada pemerintah.
Sembilan rekomendasi simposium tersebut dibacakan oleh Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI) pusat, Indra Bambang Utoyo, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2016).
Salah satu rekomendasi tersebut berupa tuntutan pemerintah dan PKI untuk meminta maaf atas tindakan pembantaian yang dilakukan pada tahun 1948. Rekomendasi tersebut akan diserahkan kepada pemerintah untuk menjadi pelengkap dari rekomendasi dalam Simposium Aryaduta.