Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Waktunya Ubah Manajemen Keuangan Negara, Jangan Dibiarkan Akrobat

Kompas.com - 02/06/2016, 13:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menegaskan, sudah saatnya kementerian/lembaga melakukan pembenahan manajemen keuangan.

Agus mengatakan, pimpinan kementerian/lembaga harus menghilangkan praktik-praktik manajemen keuangan negara yang berpotensi pada pelanggaran tindak pidana.

"Sudah waktunya kita mengubah manajemen (keuangan) negara. Jangan dibiarkan teman-teman main akrobat," ujar Agus dalam acara penyerahan laporan keuangan BPK di gedung Pusdiklat BPK, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2016).

Apalagi, Indonesia saat ini sudah bukan lagi termasuk negara miskin. Indonesia sudah termasuk negara berkembang yang memiliki potensi untuk menjadi negara maju.

"APBN pada waktu Pak SBY pertama kali menjabat (Presiden) hanya Rp 400 triliun, hari ini sudah lebih dari Rp 2.100 triliun. Karena itu mari kita membangun sistem kinerja yang lebih baik lagi," ujar Agus.

Agus kemudian mencontohkan Bripka Seladi yang diyakini berintegritas, tidak menerima suap dan memilih bekerja menjadi pengepul sampah untuk tambahan penghasilan.

(baca: Bripka Seladi Memilih Memulung untuk Menghidupi Keluarga)

Di satu sisi, kesetiaan Seladi pada negara patut diacungi jempol dan diapresiasi. Namun, pada saat yang sama seharusnya negara merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Seladi itu.

"Kenapa kita kemudian tidak memberikan kebutuhan yang cukup bagi dia (Seladi)?" ujar Agus.

Agus yakin dengan pengelolaan keuangan yang baik dan benar, kesejahteraan akan terwujud.

Kompas TV Memilih Memulung Ketimbang Disuap

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com