Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meutya Hafid: Jika Ingin Bersahabat, China Harus Hormati Kedaulatan Indonesia

Kompas.com - 01/06/2016, 17:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas menanggapi protes Kementerian Luar Negeri China soal penangkapan delapan anak buah kapal asal China oleh TNI Angkatan Laut di perairan Natuna pada Jumat (27/5/2016) lalu.

“Kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya pada Maret lalu kejadiannya juga sama dan pihak China membantah," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Meutya mengaku pada bulan Maret lalu mengunjungi Badan Keamanan Laut (Bakamla). Berdasar grafik pergerakan kapal yang ditunjukkan di layar Bakamla, kapal China tersebut melanggar batas wilayah RI. Meutya meminta China untuk menghormati kedaulatan Indonesia.

"China harus menghormati kedaulatan kita. Sekali lagi kalau memang ingin bersahabat dengan Indonesia, masalah perairan ini harus segera selesai. Jika tidak, banyak yang juga ingin bersahabat baik dengan Indonesia," tambah Meutya.

(Baca: Kemlu: Kapal China Ditangkap di Natuna karena Curi Ikan)

Menurut politisi Golkar ini, Kemlu dapat memanggil perwakilan Tiongkok di Indonesia sesuai prosedur yang berlaku. Jika tidak ada sambutan baik berikan nota protes bagi China.

"Jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali," ucap dia.

Kementerian Luar Negeri China, Senin (30/5/2016), menyampaikan protes keras terhadap pemerintah Indonesia atas  penangkapan delapan anak buah kapal (ABK) asal China oleh petugas Angkatan Laut RI di perairan Natuna, Jumat (27/5/2016) lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, berkeras bahwa delapan ABK dan kapal mereka beroperasi secara sah di wilayah yang sah juga.

“Para nelayan China melakukan kegiatan menangkap ikan seperti biasa di perairan tersebut. Kami telah menyampaikan sikap tegas kepada Indonesia atas masalah ini,” kata Hua.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menegaskan, kapal berbendera Tiongkok ditangkap TNI AL karena mencuri ikan di perairan Natuna, yang merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

"Intinya kita akan tetap terus menegakkan kedaulatan dan hukum kita, jadi setiap kapal yang melakukan "IUU Fishing" kita akan tegakkan aturan kura," kata Arrmanatha Nasir di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Rabu (1/6/2016), seperti dikutip Antara.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com