KOMPAS.com — Kementerian Agama tidak menjamin kuota haji Indonesia akan bertambah pada 2017.
"Pemerintah Arab Saudi sudah menjelaskan kenapa porsi haji sekarang masih dipotong 20 persen, karena Masjidil Haram bukan lagi direnovasi, tapi nyaris dibongkar semua," kata Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Jamil, di Gorontalo, Senin (30/5/2016).
Bahkan, kata dia, perluasan tempat tawaf belum selesai. Sebab, pekerjaan di Masjidil Haram termasuk proyek raksasa yang membutuhkan waktu panjang.
Menurut Abdul Jamil, pemerintah Saudi sengaja memangkas kuota haji demi keamanan dan kenyamanan jemaah haji yang menunaikan ibadah itu.
"Untuk memastikan tahun depan pekerjaan selesai, kami belum bisa, karena dinamika proses pekerjaan di lokasi tersebut tidak pasti," ucapnya.
Ia mencontohkan, beberapa bulan lalu ada pemutusan hubungan kerja dengan para pekerja dalam proyek tersebut sehingga memengaruhi pencapaian prestasi pekerjaan.
"Jika pekerjaan belum selesai, maka kemampuan tempat tawaf hanya bisa 48.000 orang per jam. Kalau sudah selesai bisa sampai 115.000 orang per jam," kata Jamil.
Kuota yang diberikan Pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia tahun 2016 adalah 168.800 orang, yang dibagi dua, yakni 155.200 jemaah untuk haji reguler dan 13.600 jemaah untuk haji khusus.
"Kementerian Agama hanya mengorganisir yang haji reguler. Sekarang tahap persiapannya masuk dalam pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji oleh jemaah," ujarnya.
Menurut Jamil, jemaah yang wajib melunasi merupakan yang sudah terdaftar dan masuk kuota haji tahun 2016, serta sudah diumumkan ke masyarakat.
Pelunasan tahap satu dijadwalkan tanggal 19 Mei-10 Juni 2016, sedangkan pelunasan tahap dua dimulai tanggal 20-30 Juni 2016.