KOMPAS.com - Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama RI Abdul Jamil mengatakan, kloter pertama calon haji Indonesia akan diberangkatkan pada 9 Agustus 2016.
Teknik pemberangkatan calon haji, kata dia, masih mengikuti cara yang digunakan tahun lalu dan dianggap cukup baik.
Pemberangkatan akan dibagi dua gelombang. Gelombang pertama dari Indonesia langsung ke Medinah. Sehingga, jemaah yang akan menunaikan Shalat Arbain di Masjid Nabawi tidak ada yang mendarat di Jeddah.
"Karena tahun sebelumnya ada yang mendarat di Jeddah sebanyak 33 ribu orang, itu tidak efisien dan banyak orang tua kelelahan karena harus menempuh perjalanan dari Jeddah ke Medinah selama tujuh jam," ucap Abdul Jamil, di Gorontalo, Sabtu (28/5/2016).
Sedangkan gelombang kedua akan berangkat dari Indonesia langsung ke Jeddah kemudian menuju Mekah. Sehingga calon haji merasa lebih nyaman dan efisien.
Kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia tahun ini adalah 168.800 orang, yang dibagi dua yakni 155.200 jamaah untuk haji reguler dan 13.600 jamaah untuk haji khusus.
"Kementerian Agama hanya mengorganisir yang haji reguler. Sekarang tahap persiapannya masuk dalam pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji oleh jemaah," ujar Jamil.
Menurut dia, jemaah yang melunasi merupakan yang sudah terdaftar dan masuk dalam kuota haji tahun 2016, serta sudah diumumkan ke masyarakat.
Pelunasan tahap satu dijadwalkan tanggal 19 Mei -10 Juni 2016. Sedangkan pelunasan tahap dua dimulai tanggal 20-30 Juni 2016.
Pada tahap ini memberikan kesempatan penggabungan keluarga calon haji yang terpisah misalnya suami istri, orang lanjut usia, jemaah yang sebelumnya sudah berhaji dan pendamping. (Debby Mano/ant)