Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lecehkan Pramugari, Penumpang Garuda Indonesia Diamankan

Kompas.com - 28/05/2016, 11:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa tidak menyenangkan dialami pramugari Garuda Indonesia dalam penerbangan GA 216 rute Jakarta-Yogyakarta pada Rabu (25/5/2016).

Ketika pesawat masih dalam perjalanan, beberapa penumpang yang tidak disebutkan namanya dinilai telah mengucapkan kata-kata yang tak pantas dan termasuk dalam kategori pelecehan seksual.

"Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut karena bagaimanapun pramugari kami sedang menjalankan tugas profesionalnya di dalam pesawat," kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar kepada Kompas.com, Sabtu (28/5/2016) siang.

Benny menjelaskan, kalimat tak menyenangkan dari penumpang kepada pramugari diucapkan ketika pramugari sedang membagikan makanan dan minuman kepada para penumpang.

Dia enggan menjelaskan lebih lanjut kalimat apa yang dilontarkan hingga membuat pramugari tersinggung dan memperkarakan hal tersebut.

"Tolong jangan artikan keramahan kami dengan sembarangan," tutur Benny.

Tidak lama setelah itu, pramugari melaporkan apa yang dia alami kepada Captain dan Flight Service Manager yang bertugas. Kemudian, penanggung jawab pesawat itu pun mengonfirmasi laporan pramugari tersebut kepada penumpang yang dimaksud.

Ketika pesawat sudah mendarat di Yogyakarta, penumpang pelaku pelecehan seksual itu diarahkan untuk diproses oleh Aviation Security dan tim Garuda Indonesia yang ada di sana.

Setelah masalah tersebut dibahas, penumpang tersebut mengaku bersalah dan masalah diselesaikan dengan kekeluargaan.

"Penumpang itu merasa belum tahu dan mereka mengaku salah. Kami senang karena bisa berakhir dengan baik," ujar Benny.

Sebelumnya, beredar foto berikut teks di media sosial tentang penumpang Garuda Indonesia GA 216 yang diamankan lantaran bergurau tentang susu.

"Sore ini di Flight GA 216, ketika pramugari menawarkan minuman, penumpang di depanku memesan susu. Kemudian penumpang sebelahnya menimpali susu kanan atau kiri. Percakapan selanjutnya gak jelas dan mereka berdua ketawa2. Si pramugari gak terima dan perkara berbuntut panjang. Penumpang diinterogasi kru pesawat selama penerbangan. Dan ketika pesawat mendarat, pintu pesawat sudah dijaga sejumlah pengamanan bandara. Entah apa yg terjadi setelah itu. Guys, pramugari khususnya garuda memang ramah, tapi jangan coba-coba bikin masalah terutama soal sexual harrasment, or you'll end up in trouble," demikian teks dari foto yang beredar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com