JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Indo Barometer Muhammad Qodari menilai citra Partai Golkar masih bisa diselamatkan meskipun mereka nantinya memasukkan nama yang dianggap bermasalah ke dalam kepengurusan Partai Golkar.
"Syaratnya, Golkar harus benar-benar tepat saat mengusung calon presiden di Pemilu 2019 nanti," kata Qodari saat dihubungi Kompas.com (27/5/2016).
Qodari menambahkan, hal itu bisa terjadi karena Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan serentak dengan Pemilu Legislatif.
Sehingga, figur capres bisa menutupi citra partai karena sebagian pengurusnya pernah bermasalah secara hukum atau etik.
Qodari pun mengatakan, citra Golkar juga bisa diselamatkan oleh kader-kader mereka yang berkualitas di daerah.
Salah satu contoh kader Golkar yang dinilai bersinar di daerah kemudian menonjol di pusat adalah mantan gubernur Gorontalo dan bekas menteri kelautan dan perikanan, Fadel Muhammad.
"Ekstremnya ketika 2009 ada 'badai biru Susilo Bambang Yudhoyono' melalui Partai Demokrat, di Kalteng PDI-P masih menang. Itu karena Teras Narang di sana bagus, nah itu contoh kader daerah bisa menyelematkan partai," ujar Qudori.
Dia pun menyatakan kekuatan Golkar itu bukan di figur ketua umum. Kunci kekuatan Golkar adalah para kadernya yang berprestasi di daerah.
"Golkar itu sepeti Real Madrid punya bintang banyak. Makanya pemain bintang dimaksimalkan saja," ucap Qodari.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memang belum mengumumkan nama-nama yang masuk dalam kepengurusan secara resmi.
Namun, saat ini sudah beredar daftar kepengurusan Partai Golkar, disertai nama dan jabatan yang diemban.
Anggota formatur Roem Kono membenarkan susunan kepengurusan dalam daftar sementara yang sudah beredar luas di kalangan wartawan itu.
Sejumlah orang yang pernah divonis bersalah, baik secara hukum maupun etik, masuk ke dalam daftar sementara kepengurusan Partai Golkar yang baru.
Setidaknya, ada empat pengurus yang dianggap bermasalah dan dapat mencoreng citra Partai Golkar. (Baca: Ini Nama-nama Kontroversial yang Masuk Daftar Sementara Kepengurusan Partai Golkar)
Mereka adalah Ketua Harian Nurdin Halid, Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik Yahya Zaini, Ketua DPP Golkar bidang Pemuda dan Olahraga Fahd El Fouz, dan Ketua Pemenang Pemilu Wilayah Jawa Timur Sigit Haryo Wibisono.