JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Kepegawaian Nasional, Bima Haria Wibisana, mengatakan akan melakukan efisiensi belanja Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Caranya, dengan peningkatan implementasi revolusi mental.
"Tahun 2016 ini pemerintah targetkan 70 persen PNS bisa mengalami revolusi mental. 70 persen itu bisa tiga juta lebih," kata Bima dalam konferensi pers di hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
"Kami lakukan ini secepatnya karena ini merupakan tantangan dan juga landasan bagi perubahan lain," ujarnya.
Indikator revolusi mental yang ingin dicapai adalah integritas, etos kerja, dan gotong royong. Untuk mencapai tiga indikator tersebut, BKN akan melakukan diklat, sosialisasi, dan mengundang Pendiri ESQ Leadership Center Ari Ganjar Agustian.
Bima berharap PNS memiliki tiga indikator revolusi mental dapat meningkatkan produktivitas pelayanan publik menjadi lebih baik dan lebih cepat.
Menurut dia, peningkatan produktivitas akan memperkecil rasio belanja pegawai.
"Kemampuan daerah, provinsi, kabupaten untuk menghasilkan hal-hal yang produktif harus lebih besar. Sehingga dengan demikian rasio belanja pegawai menjadi lebih kecil," tutur Bima.
Bima menyadari tidak semua PNS memiliki produktivitas yang baik.
Menurut Bima, jika tidak memiliki tiga indikator revolusi mental maka akan dilakukan pengurangan PNS dengan mencabut surat kerja PNS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.