Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama-nama Kontroversial Diprediksi Masuk Kepengurusan Golkar, Ini Tanggapan Luhut

Kompas.com - 26/05/2016, 19:11 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menunjuk Yahya Zaini sebagai Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik di partai berlambang beringin itu.

Padahal, Yahya pernah tersangkut skandal video porno dengan artis Maria Eva pada November 2006 sehingga dipecat dari keanggotaan DPR.

Selain itu, sejumlah nama yang pernah menjadi narapidana karena kasus korupsi dan kasus pembunuhan juga masuk dalam kepengurusan Partai Golkar.

(Baca: Ini Nama-nama Kontroversial yang Masuk Daftar Sementara Kepengurusan Partai Golkar)

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan yang juga politisi Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan, menilai bahwa selama ini Partai Golkar selalu memilih pengurus yang tidak terlibat masalah.

"Nanti saya cek. Setahu saya Golkar itu ingin tidak ada nama-nama yang pernah berurusan dengan kriminal masuk ke dalam dalam kepengurusannya," ujar Luhut di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kalibata, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Luhut akan melihat struktur kepengurusan Partai Golkar periode 2014-2019 yang sudah dibuat. Jika ada nama kontroversial yang masuk dalam kepengurusan Partai Golkar pun, maka Luhut menilai itu adalah keputusan ketua umum.

"Nanti kami lihat, saya juga kan bukan ketua Golkar," kata dia.

Sebelumnya, anggota formatur yang menyusun kepengurusan Partai Golkar, Roem Kono, menilai Yahya merupakan konseptor yang baik dan memiliki waktu untuk mengurus partai.

Selain itu, Yahya juga berkontribusi atas kemenangan Setya Novanto pada Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali pekan lalu.

Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan utama yang bersangkutan dipercaya untuk masuk kepengurusan.

"Beliau sudah bekerja dengan baik, cukup tekun," kata Roem.

Anggota Komisi V DPR ini yakin penunjukan Yahya Zaini tidak akan membuat citra Golkar buruk.

"Saya kira semua orang punya kesalahan. Tapi semua manusia di dunia ini punya kesalahan. Kita jangan lihat kesalahannya," kata dia.

Kompas TV Novanto Mampu Akhiri Konflik Golkar?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com