JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya sulit mendukung Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI 2017 jika lewat jalur perseorangan.
"Masalahnya Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sudah ngomong kalau dia mau maju lewat jalur perseorangan, itu yang jadi kendala," kata Hasto di Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Rabu (25/5/2016).
Hasto mengatakan, meski nama Ahok masuk ke survei internal PDI-P dalam penjaringan calon gubernur DKI Jakarta, hal itu tak menjamin bahwa PDI-P pasti akan mengusung Ahok.
"Yang jelas semua kan sekarang kami proses, yang dari eksternal semua kami proses, yang dari eksternal juga kami proses di survei internal ini," kata Hasto.
(Baca: Peluang PDI-P Usung Ahok Dinilai Cukup Besar)
Saat ditanya mengenai elektabilitas Ahok yang belum bisa disaingi figur lainnya, Hasto menjawab bahwa PDI-P tak akan menjadikan elektabilitas sebagai satu-satunya tolok ukur dalam mengusung calon gubernur.
"Elektabilitas itu kan hanya salah satu instrumen dalam memilih calon gubernur yang akan kami usung, masih ada pertimbangan lainnya," tutur Hasto.
(Baca: PDI-P Harus Perbaiki Hubungan dengan Ahok jika Serius Mengusungnya pada Pilgub 2017)
Ahok sebelumnya menegaskan akan tetap maju dalam Pilkada DKI 2017 lewat jalur perseorangan meskipun nantinya mendapat tambahan dukungan parpol seperti Golkar.
Ahok mengaku sudah membulatkan tekad untuk maju melalui jalur independen guna menghormati kelompok relawan pendukungnya, "Teman Ahok".
(Baca: Ahok Tetap Maju lewat Jalur Independen walau Nanti Dapat Dukungan Golkar)
Hingga Rabu pukul 16.00 WIB, salinan data KTP warga Jakarta pendukung pasangan Ahok-Heru Budi Hartono yang sudah terkumpul mencapai 884.816 data KTP. Syarat yang dibutuhkan hanya 532.000 data KTP.